KBOBABEL.COM (BELITUNG TIMUR) — Empat nelayan di Desa Burong Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur, mendapatkan bantuan mesin ketinting dari PT Timah Tbk setelah sebelumnya mengalami musibah kecelakaan laut. Bantuan ini disalurkan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari hasil laut. Jumat (3/10/2025)
Peristiwa kecelakaan laut yang menimpa para nelayan tersebut terjadi beberapa waktu lalu saat cuaca ekstrem melanda wilayah perairan Belitung Timur. Akibat kejadian itu, perahu dan mesin mereka mengalami kerusakan parah sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk melaut. Kondisi tersebut membuat mereka kesulitan mencari nafkah karena tidak memiliki sarana penunjang utama.
Menanggapi hal itu, PT Timah Tbk melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyalurkan bantuan mesin ketinting baru. Bantuan ini secara langsung diberikan oleh tim CSR PT Timah kepada nelayan terdampak di Desa Burong Mandi.
Dengan adanya bantuan tersebut, para nelayan diharapkan dapat kembali melaut seperti sediakala dan melanjutkan aktivitas ekonomi mereka yang sempat terhenti.
Ketua Kelompok KUB Nelayan Laut Tersenyum, Sugian, menyampaikan apresiasinya kepada PT Timah atas perhatian yang diberikan kepada nelayan. Menurutnya, bantuan mesin ini sangat berarti karena harga mesin ketinting cukup mahal dan sulit dijangkau oleh nelayan kecil.
“Terima kasih kepada CSR PT Timah yang telah membantu nelayan yang mengalami kecelakaan. Ini sangat membantu apalagi ditengah kondisi ekonomi saat ini dan hasil tangkapan juga tidak menentu. Rasanya kalau harus membeli sendiri ini sangat lumayan harganya tidak murah bagi kami nelayan,” kata Sugian.
Lebih lanjut, Sugian berharap kerja sama dan dukungan PT Timah terhadap nelayan di Belitung Timur dapat terus berlanjut. Dengan adanya sinergi ini, semakin banyak nelayan bisa terbantu, khususnya mereka yang mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas melaut.
Kebahagiaan juga dirasakan oleh salah satu nelayan penerima bantuan, Sudarni. Ia mengaku bersyukur dan lega karena akhirnya bisa memiliki mesin baru setelah mesin lamanya rusak total akibat kecelakaan di laut.
“Bersyukur sekali, karena mesin yang waktu kecelakaan itu sudah rusak parah tidak bisa digunakan lagi, terendam air laut. Kecelakaan itu terjadi saat cuaca ekstrem, Alhamdulllilahnya saya masih selamat,” ceritanya.
Sudarni menjelaskan, sebelum menerima bantuan dari PT Timah, dirinya sempat bingung karena tidak mampu membeli mesin baru. Penghasilan sebagai nelayan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sementara harga mesin ketinting tergolong mahal.
“Alhamdullillah, karena kalau mau beli sendirinya rasanya belum bisa apalagi harganya kan tidak murah. Terima kasih sudah membantu saya, semoga PT Timah rezekinya semakin lancar,” tutupnya.
Bagi nelayan Burong Mandi, mesin ketinting merupakan sarana vital untuk melaut. Tanpa mesin, perahu mereka tidak dapat digunakan, sehingga tidak bisa mencari ikan.
Bantuan yang diberikan PT Timah ini bukan hanya sekadar alat, melainkan juga memberi harapan baru bagi para nelayan untuk bangkit setelah mengalami musibah.
Program bantuan mesin ketinting ini menambah deretan kontribusi PT Timah dalam mendukung masyarakat pesisir, khususnya nelayan tradisional.
Perusahaan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan masyarakat melalui berbagai program CSR yang menyasar kebutuhan dasar hingga pemulihan pascabencana.
Dengan bantuan ini, empat nelayan yang sebelumnya kehilangan harapan kini bisa kembali melaut, mencari nafkah, dan melanjutkan kehidupan mereka. Harapan pun tumbuh agar dukungan seperti ini dapat berlanjut dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)
