KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Batik bukan sekadar kain bermotif indah, melainkan warisan budaya yang menyimpan filosofi, nilai-nilai kehidupan, dan identitas bangsa Indonesia. Setiap helai batik memuat cerita dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun, menjadikannya simbol kekayaan budaya nusantara. Senin (6/10/2025)
Indonesia memiliki ratusan motif batik yang tersebar di berbagai daerah, masing-masing mencerminkan karakter, alam, dan budaya masyarakat setempat.
Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), batik hadir dengan keunikan motif yang menggambarkan kekayaan alam dan budaya masyarakat Negeri Serumpun Sebalai.
Hingga kini, para perajin batik di Bangka Belitung terus eksis mengenalkan keindahan daerah mereka lewat kain batik. Salah satu perusahaan yang turut berperan aktif dalam pelestarian budaya ini adalah PT Timah Tbk, melalui berbagai program pembinaan dan pemberdayaan bagi kelompok perajin batik di wilayah operasional perusahaan.
Langkah PT Timah Tbk ini tidak semata sebagai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), tetapi juga merupakan wujud nyata kepedulian dalam melestarikan budaya serta memberdayakan ekonomi masyarakat, khususnya kelompok perempuan.
Program ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian budaya tak benda Indonesia melalui pengembangan usaha batik lokal.
PT Timah Tbk saat ini membina sejumlah kelompok perajin batik di wilayah operasionalnya, di antaranya Perkumpulan Kelompok Batik Tulis Simpangkatis atau yang dikenal dengan Batik Tulis Pakkis di Kabupaten Bangka Tengah, Batik Sepiak di Kabupaten Belitung, serta Sanggar Batik De Simpor di Belitung Timur.
Melalui pembinaan intensif, pelatihan keterampilan, hingga pendampingan usaha, PT Timah berupaya agar para perajin batik lokal mampu meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar. Dengan begitu, diharapkan terbentuk kemandirian ekonomi, terutama bagi kelompok perempuan yang menjadi tulang punggung dalam pengembangan batik.
Para perajin binaan PT Timah juga berhasil menciptakan berbagai motif batik yang terinspirasi dari alam dan budaya Bangka Belitung. Motif-motif tersebut meliputi flora, fauna, serta kekayaan sumber daya alam seperti timah, yang menjadi ikon utama daerah tersebut. Upaya ini tidak hanya memperkenalkan potensi budaya daerah, tetapi juga mengangkat nama Bangka Belitung hingga ke kancah nasional.
Ketua Kelompok Batik Pakkis, Siti Dawiyah, mengatakan bahwa pihaknya telah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk sejak tahun 2021. Sejak saat itu, kelompoknya terus mengembangkan berbagai motif khas, termasuk motif balok timah, kantong semar, daun sahang, daun pakis, madu pelawan, dan motif lokal lainnya.
Mereka juga menerapkan beragam teknik membatik seperti canting, cap, dan tulis. Saat ini, kelompok Batik Pakkis memiliki 10 anggota aktif yang semuanya merupakan perempuan yang berdedikasi dalam kerajinan batik.
Siti Dawiyah menuturkan bahwa selain memproduksi kain batik, kelompoknya juga mengembangkan berbagai produk turunan seperti pakaian, mukena, dan aksesori dengan tetap menonjolkan unsur batik.
“Menjadi mitra binaan PT Timah banyak sekali manfaat yang kami rasakan, tidak hanya mendukung permodalan untuk mengembangkan berbagai macam produk batik, menambah peralatan membatik hingga menambah jumlah produksi batik kami. Tapi kami juga dibantu untuk mempromosikan produk melalui pameran,” katanya belum lama ini.
Menurutnya, hingga kini PT Timah masih terus memberikan dukungan, termasuk dalam pemasaran produk batik mereka melalui TINS Gallery, galeri resmi perusahaan yang menampilkan hasil karya binaan.
“Kami juga kerap diajak pameran baik di tingkat lokal dan nasional untuk mempromosikan produk kami. Dan di Momen Hari Batik ini kami berharap pembatik agar batik tetap lestari dan lebih maju lagi,” ucapnya.
Dukungan yang diberikan PT Timah dinilai tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi perajin, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas budaya lokal. Melalui program tersebut, para perempuan di Bangka Belitung memiliki ruang untuk berdaya, berkreasi, dan berkontribusi bagi pelestarian budaya daerah mereka.
Sementara itu, Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, mengatakan bahwa dukungan perusahaan terhadap perajin batik merupakan bagian dari komitmen untuk menjaga warisan budaya bangsa sekaligus memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan.
“Mendukung para perajin batik bukan hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga membuka ruang bagi perempuan untuk berdaya. Melalui keterampilan membatik, mereka bisa menambah penghasilan keluarga dan sekaligus menjaga identitas budaya daerah,” ujarnya.
Anggi menambahkan, program dukungan terhadap perajin batik menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan budaya secara berkelanjutan.
“Program dukungan bagi perajin batik ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Dukungan ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian budaya sebagai identitas bangsa,” tutup Anggi.
Melalui komitmen tersebut, PT Timah tidak hanya menjadi perusahaan tambang yang berperan dalam ekonomi daerah, tetapi juga mitra nyata dalam pelestarian budaya Bangka Belitung. Batik dengan motif balok timah menjadi simbol sinergi antara industri dan budaya lokal yang terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)