KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – PT Timah Tbk berencana melakukan kajian ulang terhadap pola kemitraan penambangan yang selama ini diterapkan perusahaan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perbaikan tata kelola perusahaan, sekaligus tindak lanjut hasil pembahasan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada awal Oktober 2025. Selasa (14/10/2025)
Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kemitraan penambangan, baik yang melibatkan mitra darat maupun Ponton Isap Produksi (PIP). Evaluasi tersebut bertujuan untuk menilai kesesuaian pola kemitraan dengan regulasi, kebijakan nasional, serta kebutuhan perusahaan dalam pengelolaan sumber daya timah secara berkelanjutan.
“Berdasarkan hasil pembahasan bersama Kementerian ESDM, disarankan agar PT Timah melakukan evaluasi terhadap sistem kemitraan yang selama ini berjalan. Apakah sudah sesuai dengan ketentuan dan harapan perusahaan, atau perlu dilakukan penyempurnaan,” jelas Suhendra dalam pertemuan bersama mitra usaha penambangan darat dan PIP yang berlangsung di Ruang Rapat Utama PT Timah Tbk, pekan lalu.
Menurutnya, evaluasi ini tidak hanya meninjau efektivitas pola kemitraan yang ada, tetapi juga membuka kemungkinan untuk menerapkan sistem baru yang lebih ideal dan sesuai dengan arah kebijakan pemerintah pusat.
“Kami ingin semua pihak memahami bahwa proses ini dilakukan secara terbuka dan transparan. Ada skema yang sedang dibahas dan opsi-opsi yang dipertimbangkan. Kami kaji terlebih dahulu apakah PT Timah masih memerlukan kemitraan, tidak perlu kemitraan, atau mengembangkan pola kemitraan baru yang lebih ideal,” ujar Suhendra.
Ia menegaskan, seluruh tahapan kajian dilakukan secara profesional dan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk kementerian teknis serta pemangku kepentingan di daerah. Tujuannya agar keputusan yang diambil nantinya benar-benar mendukung tata kelola penambangan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kepentingan nasional.
Dalam kesempatan itu, Suhendra juga mengajak seluruh mitra usaha PT Timah untuk tetap bersinergi dan berkomitmen dalam menjaga keberlangsungan kegiatan penambangan yang sesuai dengan aturan hukum dan prinsip kelestarian lingkungan.
“Evaluasi ini bukan semata menilai apakah perusahaan akan tetap menggunakan pola kemitraan yang ada atau melakukan penyesuaian. Lebih dari itu, kami ingin memastikan seluruh kegiatan penambangan benar-benar memenuhi aturan yang berlaku dan sejalan dengan kebijakan nasional,” tegasnya.
PT Timah Tbk saat ini tengah mempersiapkan tim evaluasi yang akan melakukan kajian mendalam terhadap seluruh aspek kemitraan, mulai dari aspek legal, operasional, ekonomi, hingga dampak sosial dan lingkungan. Hasil kajian tersebut akan menjadi dasar pengambilan keputusan untuk menentukan pola kemitraan ke depan.
“Dari semua opsi nanti tentu akan dipilih satu opsi terbaik. Apakah tetap menggunakan pola kemitraan yang ada, tidak menggunakan kemitraan, atau menyesuaikan model kerja sama dan menata ulang mekanismenya. Semua akan dilakukan berdasarkan hasil kajian yang akan disampaikan kepada stakeholder,” tutup Suhendra.
Langkah PT Timah Tbk ini diharapkan dapat memperkuat tata kelola pertambangan timah nasional yang lebih transparan, berkelanjutan, dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat serta negara. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)













