KBOBABEL.COM (Belitung Timur) — Seorang pemuda berinisial NAB (22), warga Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Peristiwa memilukan ini diduga kuat merupakan tindakan mengakhiri hidup akibat tekanan batin setelah mengalami putus cinta. Jumat (14/11/2025)
Korban diketahui sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas dan tinggal bersama keluarganya. Kejadian bermula ketika adik korban, berinisial V (14), hendak mengajak kakaknya makan siang. Namun sesampainya di kamar, ia mendapati NAB sudah dalam kondisi tidak bergerak. Kaget dan panik, V langsung berteriak meminta bantuan warga sekitar.
Mendapat laporan dari masyarakat, pihak Kepolisian Resor Belitung Timur segera menuju lokasi kejadian. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Belitung Timur, AKP Ryo Guntur Triatmoko, menjelaskan bahwa aparat langsung melakukan pemeriksaan awal sebelum membawa korban ke fasilitas kesehatan.
“Jenazah korban kami bawa ke Puskesmas Gantung untuk dilakukan pemeriksaan medis dan identifikasi oleh tim Inafis,” ujar Ryo.
Dari hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Dari hasil pemeriksaan tim medis dan Inafis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” tegasnya.
Ryo menyampaikan bahwa dugaan sementara mengarah pada tindakan mengakhiri hidup. Kesimpulan ini diperkuat oleh sejumlah temuan dari hasil penyelidikan, termasuk isi percakapan di ponsel korban serta keterangan keluarga. Dalam catatan-catatan terakhirnya, NAB disebut tengah mengalami tekanan mental yang cukup berat setelah hubungan percintaannya kandas.
“Berdasarkan hasil penyelidikan, korban diduga mengalami tekanan batin setelah putus cinta. Hal ini diperkuat oleh isi percakapan di ponselnya dan keterangan keluarga,” jelas Ryo.
Pihak keluarga memilih menolak autopsi dan memutuskan untuk langsung memakamkan NAB pada Kamis sore di pemakaman umum Kecamatan Gantung. Keputusan tersebut diambil atas dasar pertimbangan keluarga yang merasa peristiwa ini sepenuhnya merupakan musibah dan tidak memerlukan proses autopsi lebih lanjut.
Dalam kesempatan itu, AKP Ryo Guntur Triatmoko menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi mental orang-orang terdekat. Menurutnya, tekanan emosi maupun gangguan psikologis sering kali tidak terlihat oleh orang sekitar hingga akhirnya memicu tindakan ekstrem.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Kami juga mengingatkan agar siapa pun yang menghadapi tekanan hidup tidak sungkan untuk mencari pertolongan atau bercerita kepada orang tepercaya,” kata Ryo.
Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian mendorong masyarakat untuk saling peduli, terutama terhadap anggota keluarga atau kerabat yang sedang mengalami masalah pribadi. Tanda-tanda depresi atau tekanan psikologis sering kali muncul dalam bentuk perubahan perilaku yang perlu diperhatikan dengan serius.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa masalah kesehatan mental merupakan persoalan yang harus dipahami bersama. Upaya pencegahan, dukungan emosional, serta keberanian untuk berbicara menjadi faktor kunci dalam menghindari kejadian tragis serupa.
Pihak kepolisian juga berharap masyarakat bisa lebih terbuka dalam mencari bantuan profesional apabila menghadapi persoalan emosional yang berat. Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar, menurut Ryo, dapat menjadi penyelamat bagi seseorang yang tengah berada dalam kondisi tertekan.
Kepergian NAB meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya serta menjadi pengingat bahwa tekanan emosional tidak boleh dianggap remeh. Hingga kini, pihak kepolisian menegaskan bahwa kasus ini tidak mengandung unsur tindak pidana dan murni merupakan dugaan tindakan mengakhiri hidup. (Sumber : BabelNews, Editor : KBO Babel)













