KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Peredaran rokok ilegal di Kepulauan Bangka Belitung tampaknya semakin sulit dihentikan. Bahkan, praktik ini kini diduga melibatkan tokoh-tokoh besar yang bergerak di balik layar. Salah satu nama yang mencuat adalah Ah, suami dari seorang pengusaha properti sukses di Bangka Belitung. Rabu (28/5/2025)
Menurut sumber terpercaya, Ah diduga kuat menjadi penyuplai utama dalam jaringan distribusi rokok ilegal di Pulau Bangka. Salah satu merek rokok yang diindikasikan didistribusikan oleh jaringan ini adalah Tator. Gudang utama penyimpanan rokok tersebut diketahui berada di kawasan Pangkalbalam, tepatnya di depan sebuah minimarket.
“Sementara untuk rokok polos seperti Oris, Smith, Platinum, dan Magnate sudah dua kali mendapat pengiriman dari Jawa Timur,” ungkap sumber tersebut, Kamis (22/5/2025).
Lebih lanjut, sumber yang sama menjelaskan bahwa merek Tator sudah lama beredar di wilayah Babel. Frekuensi pengiriman rokok ini dilaporkan mencapai tiga kali dalam sebulan. Adapun untuk merek-merek rokok polos, meskipun baru dalam tahap pengiriman dan penyimpanan, stoknya sudah mulai didistribusikan ke berbagai titik strategis di wilayah tersebut.
“Pengiriman terakhir rokok polos memang masih kecil, tapi mereka sudah mulai mendistribusikan stok yang ada ke beberapa titik,” tambah sumber itu.
Ironisnya, di tengah dugaan aktivitas ilegal yang sudah tercium oleh masyarakat, penegakan hukum tampaknya masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pelaku jaringan ini tetap leluasa beroperasi, diduga karena minimnya tindakan tegas dari pihak berwenang.
Bahkan, kecurigaan adanya keterlibatan oknum aparat dalam membiarkan praktik ilegal ini terus berhembus. Kondisi ini membuat masyarakat semakin pesimistis terhadap keberhasilan upaya pemberantasan rokok ilegal.
Ah sendiri, menurut informasi, sedang berada di Malaysia untuk menjalani pemasangan ring jantung. Namun, keberadaan Ah di luar negeri tidak serta-merta menghapus kecurigaan terhadap keterlibatannya dalam bisnis ini.
Upaya konfirmasi kepada Ah maupun istrinya, Ri, yang dikenal sebagai pengusaha properti ternama, tidak mendapat respons hingga berita ini diturunkan. Diamnya kedua pihak tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa bisnis ini didukung oleh jaringan kuat yang sulit ditembus oleh hukum.
Masyarakat setempat mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil langkah tegas dan transparan dalam mengusut kasus ini. Pasalnya, peredaran rokok ilegal tidak hanya berdampak pada ekonomi negara melalui hilangnya potensi pendapatan pajak, tetapi juga berisiko merusak generasi muda dengan produk yang tidak memenuhi standar.
Dalam menghadapi persoalan ini, masyarakat diharapkan semakin aktif melaporkan aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan peredaran rokok ilegal. Tanpa kerja sama antara masyarakat dan aparat penegak hukum, upaya memberantas bisnis haram ini akan sulit dilakukan.
(Sumber: Berita5, Editor: KBO Babel)
