KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Lembaga Kajian Otonomi Daerah (LKOD) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang menjelang Pilkada Ulang pada 27 Agustus 2025. Survei ini dilakukan pada 5–10 Agustus 2025 terhadap 1.200 responden di seluruh kecamatan, menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Senin (18/8/2025)
Dalam hasil survei, pasangan Udin–Dessy menempati posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 31,2 persen. Pasangan Eka Mulya Putra – Radmida Dawam (MERDEKA) jalur independen menyusul dengan 28,7 persen, sedangkan pasangan Maulan Aklil – Zeki (Molen) berada di angka 23,5 persen. Sementara itu, Basit Sucipto yang maju sebagai cawako berpasangan dengan Ustad Dede Purnama (Berbenah) mencatat elektabilitas 9,6 persen. Adapun responden yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab mencapai 7,0 persen.
Meski masih unggul, posisi Udin–Dessy dinilai mulai goyah. Dalam analisis tren yang dirilis LKOD, disebutkan bahwa “Udin–Dessy masih memimpin, namun terlihat ada indikasi pergerakan turun. Sejumlah pemilih di akar rumput mulai meragukan soliditas tim, sehingga posisinya mulai rawan.”
Sementara itu, pasangan MERDEKA jalur independen yang diusung Eka Mulya Putra – Radmida Dawam justru menunjukkan tren positif. Elektabilitas mereka meningkat signifikan dalam dua pekan terakhir.
“MERDEKA (Eka Mulya Putra – Radmida Dawam) menunjukkan tren kenaikan paling tajam. Dukungan tambahan datang dari berbagai komunitas dan kelompok masyarakat di kecamatan, yang terbangun melalui kegiatan-kegiatan kreatif, gotong royong, serta kedekatan personal kedua kandidat dengan warga,” jelas analisis LKOD.
Adapun pasangan Maulan Aklil – Zeki (Molen) justru mengalami penurunan elektabilitas. Menurut LKOD, penyebab utamanya adalah faktor pemilihan wakil yang kurang menguntungkan secara elektoral serta melemahnya dukungan partai besar.
“Maulan Aklil – Zeki (Molen) mengalami penurunan cukup signifikan. Faktor utama adalah pilihan wakil yang dinilai kurang menguntungkan secara elektoral, ditambah kurangnya dukungan penuh dari partai besar pendukung seperti Gerindra, sehingga Molen terlihat berjuang sendirian di lapangan.”
Basit Sucipto sebagai pendatang baru dalam kontestasi politik Pangkalpinang juga belum mampu mendongkrak popularitasnya. Meski dikenal sebagai seorang pengusaha, elektabilitasnya dinilai masih tertinggal.
“Basit Sucipto sebagai pendatang baru masih tertinggal. Meskipun dikenal sebagai pengusaha, namun popularitas politiknya belum cukup menjangkau luas, sehingga elektabilitasnya belum banyak bergerak.”
Direktur Eksekutif LKOD menegaskan bahwa hasil survei ini menunjukkan persaingan menuju kursi Wali Kota Pangkalpinang masih sangat terbuka.
Dengan selisih tipis antara Udin–Dessy dan MERDEKA, dinamika lapangan pada masa kampanye terakhir akan sangat menentukan.
Dengan demikian, hasil survei ini memperlihatkan bahwa pertarungan politik di Pilkada Pangkalpinang 2025 semakin sengit.
Udin–Dessy masih memimpin, tetapi tren kenaikan Paslon MERDEKA dapat mengubah peta kekuatan secara signifikan.
Sementara itu, posisi Molen yang terus menurun serta stagnannya, elektabilitas Basit Sucipto pun belum menunjukkan peningkatan, bahwa dua pasangan tersebut harus bekerja lebih keras jika ingin memperbaiki posisi sebelum hari pemungutan suara. (Sumber: Survei LKOD, Editor: KBO Babel)