KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Perkenalan antara almarhum Adityawarman dan Hasan Basri, terduga pelaku pembunuhan, ternyata terjadi secara tidak terencana. Hal ini diungkapkan oleh istri almarhum, Novi Sriati Ningsih, saat ditemui di kediamannya, Senin (11/8/2025) pagi. Selasa (12/8/2025)
Novi menceritakan bahwa pertemuan pertama suaminya dengan Hasan Basri terjadi di salah satu tempat penjualan kue. Saat itu, Adityawarman sedang mencari seseorang untuk bekerja sebagai penjaga kebun.
“Bapak dengan pelaku kenal di tempat jual kue, waktu itu dia (bapak) bercerita sama tukang kue mau cari orang untuk jaga kebun,” ungkap Novi kepada awak media.
Menurutnya, tanpa disangka, Hasan Basri yang berada di belakang mendengar pembicaraan tersebut. Hasan lalu menanyakan langsung kepada Adityawarman tentang pekerjaan itu dan menawarkan diri untuk menjadi penjaga kebun.
“Jadi pas itu, Hasan (pelaku) ada di belakang, setelah itu Hasan tanya ke bapak, bapak mau cari tukang jaga kebun ya? Terus Hasan jawab mau dan langsung diajak di kebun,” ujarnya.
Hasan pun menerima tawaran tersebut dan mulai bekerja dengan korban kurang lebih dua bulan di kebun milik Adityawarman yang berada di daerah Taman Dealova, Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang.
Novi menuturkan, saat pertama kali diajak ke kebun oleh korban, Hasan datang tanpa membawa barang bawaan maupun pakaian ganti. Segala kebutuhan pakaian sehari-hari digunakan dari milik korban.
“Kalau hubungan dia (Hasan) dengan bapak baik-baik, baju saja tidak bawa yang ia gunakan semua baju bapak dan langsung diajak ke kebun sebelum kejadian,” kata Novi.
Ia juga menyampaikan bahwa selama bekerja, Hasan sempat jatuh sakit dan seluruh kebutuhan pengobatannya ditanggung korban. Bahkan, korban memberikan obat di pagi hari sebelum pembunuhan terjadi.
“Waktu itu Hasan sakit, pagi itu Hasan kita kasih obat dan obatnya baru diminum satu sebelum dia membunuh suami saya. Kita kasih semua, makan ditanggung, tidak pernah putusan dan tidak ada masalah antara korban dan pelaku Hasan Basri,” ucapnya.
Novi mengaku tidak pernah menduga bahwa Hasan akan tega menghabisi nyawa suaminya yang selama ini telah memberinya pekerjaan, tempat tinggal, dan kebutuhan hidup.
“Kami berharap polisi tangkap pelaku sampai dapat, kami juga tidak menyangka pelaku tega menghabisi nyawa korban hingga meninggal dunia,” harap Novi.
Sebelumnya, suasana duka masih menyelimuti keluarga besar almarhum Adityawarman setelah korban ditemukan meninggal dunia di dalam sumur dekat pondok miliknya di daerah Taman Dealova, Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang.
Tangis haru pecah ketika jenazah almarhum digotong dari rumah duka menuju masjid untuk disalatkan, sebelum dibawa ke pemakaman umum Air Itam, Sabtu (9/8/2025).
Jenazah dibawa dari rumah duka sekitar pukul 07.00 WIB dan tiba di pemakaman sekitar pukul 07.23 WIB menggunakan mobil ambulans. Raut kesedihan terpancar jelas dari wajah anak dan istri korban, yang tak kuasa menahan air mata ketika jenazah dimasukkan ke liang lahat.
Kerabat, sanak saudara, serta warga sekitar turut hadir mendampingi keluarga korban di pemakaman. Mereka berdiri di sisi makam untuk menyaksikan prosesi pemakaman secara langsung.
Keluarga besar almarhum juga menyampaikan permintaan tegas kepada pihak kepolisian agar kasus ini diusut tuntas hingga para pelaku diadili seadil-adilnya.
“Kami sedang berduka, jadi harapannya kami pihak Kepolisian bisa menyelidiki dan bisa menyelesaikan kasus ini karena kami pihak keluarga berharap bisa diadili seadil-adilnya,” ujar adik almarhum Adityawarman.
Ia menegaskan, kematian sang kakak sangat memukul keluarga, apalagi mengingat pelaku merupakan orang yang telah bekerja bersama korban dalam keseharian selama sekitar dua bulan terakhir.
“Karena bagi kami adalah suatu hal yang membuat kami terpukul, apalagi dia (diduga pelaku Hasan) bagian dari keseharian korban. Artinya, dia di sini bekerja dengan korban kurang lebih sudah 2 bulan,” tuturnya.
Kasus pembunuhan ini masih menjadi perhatian publik di Pangkalpinang. Polisi terus melakukan pengejaran terhadap Hasan Basri yang diduga kuat sebagai pelaku utama. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum mengumumkan penangkapan pelaku, namun memastikan proses penyelidikan sedang berjalan intensif.
Keluarga korban berharap agar pelaku segera tertangkap dan dihukum sesuai perbuatannya. Mereka juga menginginkan agar kejadian serupa tidak menimpa keluarga lain.
Bagi warga sekitar, hubungan antara korban dan pelaku sebelumnya terlihat baik-baik saja, sehingga pembunuhan ini mengejutkan banyak pihak. Fakta bahwa perkenalan mereka terjadi secara kebetulan di tempat penjualan kue, dan berujung pada tragedi, menjadi ironi yang membekas di hati keluarga dan masyarakat. (Sumber: Bangka Pos, Editor: KBO Babel)