KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan pengejaran terhadap Hasan Basri alias Abas, terduga pelaku pembunuhan terhadap pimpinan redaksi media online Okeyboz.com, Adityawarman alias Adit (48). Korban ditemukan tewas di dalam sumur dekat pondok kebunnya di wilayah Pangkalpinang pada awal Agustus 2025 lalu. Senin (11/8/2025)
Peristiwa tragis ini bermula dari laporan warga yang menemukan jasad korban di sebuah sumur di area kebun. Kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan kepolisian, terdapat dugaan kuat bahwa korban meninggal akibat tindak kekerasan.
Selain nyawa korban yang melayang, sebuah mobil Daihatsu Terios berwarna putih dengan nomor polisi BN 1397 TE yang diketahui milik korban juga hilang dari lokasi kejadian. Polisi menduga, kendaraan tersebut dibawa kabur pelaku usai melakukan aksi pembunuhan.
Berkat penyelidikan cepat dan koordinasi lintas wilayah, dalam waktu kurang dari tiga jam setelah laporan diterima, tim gabungan Polda Babel berhasil menemukan mobil milik korban di wilayah Sumatera. Pada operasi yang sama, polisi juga berhasil menangkap salah satu pelaku, Martin alias Akmal, di wilayah Sumatera Selatan melalui bantuan Polda Sumatera Selatan.
Namun, satu tersangka lain, Hasan Basri alias Abas, berhasil melarikan diri dan hingga kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Babel. Pihak kepolisian telah merilis foto serta identitas lengkap Hasan Basri agar masyarakat dapat membantu memberikan informasi.
Perkembangan terbaru pengejaran ini disampaikan langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Pol Muhammad Rivai Arvan, pada Minggu (10/8/2025). Ia menuturkan bahwa keberadaan Hasan Basri terpantau bergerak menuju wilayah Lampung.
“Ini bantu share teman-teman yang di OKI – Lampung. Tim sedang menyisir dari arah OKI ke Lampung. Pelaku termonitor berada di jalan lintas dan sedang disisir,” ungkap Arvan.
Ia menjelaskan, pengejaran terhadap Hasan Basri dilakukan oleh tim gabungan Jatanras Polda Babel yang bekerja sama dengan Polres Ogan Komering Ilir (OKI) dan Polda Lampung. Pengawasan diperluas hingga ke jalur menuju Pelabuhan Bakauheni.
“Iya, backup semua sampai Pelabuhan Bakauheni sudah disebar infonya. Karena malam minggu termonitor minta makan di rumah makan, kemudian lari tidak bayar dan ada setop mobil truk arah Lampung,” tuturnya.
Informasi yang diperoleh polisi menyebutkan bahwa Hasan Basri sempat berhenti di sebuah rumah makan di daerah tersebut. Setelah makan, ia kabur tanpa membayar, lalu menghentikan sebuah truk yang menuju Lampung. Aksi ini semakin menguatkan dugaan bahwa pelaku terus berpindah tempat untuk menghindari penangkapan.
Arvan meminta bantuan seluruh masyarakat yang berada di jalur Sumatera, khususnya wilayah OKI hingga Lampung, untuk membantu memberikan informasi sekecil apapun terkait keberadaan Hasan Basri.
“Bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan tersangka agar segera melapor. Identitas pelapor akan dirahasiakan,” tegas Kompol Faisal Fatsey, S.I.K., yang memimpin pengejaran bersama IPTU Hendro, S.H., dan AIPTU Wiwin Syah.
Polda Babel juga membuka saluran komunikasi bagi masyarakat yang ingin memberikan informasi terkait keberadaan Hasan Basri. Informasi dapat disampaikan melalui:
📞 Kompol Faisal Fatsey: 0813-1136-2006
📞 IPTU Hendro, S.H.: 0813-6758-1070
📞 AIPTU Wiwin Syah: 0812-7186-4154
Hingga kini, penyidik Ditreskrimum Polda Babel masih terus mengumpulkan bukti tambahan dan memeriksa sejumlah saksi untuk memperkuat konstruksi hukum atas kasus ini. Dugaan awal menyebutkan, pembunuhan terhadap Adityawarman bermotif perampokan disertai kekerasan.
Polda Babel menegaskan bahwa operasi pengejaran ini dilakukan secara masif dan terkoordinasi, dengan melibatkan kepolisian di berbagai daerah lintas provinsi. Seluruh jalur yang berpotensi dilalui pelaku, termasuk akses darat menuju pelabuhan dan jalur penyeberangan, telah dipantau secara ketat.
Hingga berita ini diturunkan, Hasan Basri masih dalam status buronan. Kepolisian meminta agar masyarakat tidak mencoba menangkap pelaku sendiri, mengingat tersangka diduga terlibat dalam tindak kekerasan yang berbahaya. Setiap informasi yang masuk akan diverifikasi dan ditindaklanjuti oleh tim kepolisian di lapangan. (Sumber: beritatangerang.co.id/beritalintas.com, Editor: KBO Babel)