KBOBABEL.COM (BANGKA) – PT Timah Tbk kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dengan menggelar pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos. Kegiatan ini berlangsung di Gedung TPS 3R Kelompok Pengelola Persampahan (KPP) Sehati, Kawasan Semenggah, Kelurahan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kamis (24/7/2025). Sabtu (26/7/2025)
Kegiatan yang digagas oleh Division Engineering & Operation Excellence PT Timah ini menyasar para pengurus dan anggota KPP Sehati serta masyarakat sekitar. Tujuannya adalah memberikan edukasi praktis kepada masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah rumah tangga, khususnya sampah organik, agar dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual.
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat. Menurutnya, langkah ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi warga sekitar.
“Pelatihan ini adalah bentuk tanggung jawab sosial lingkungan PT Timah. Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos, sementara sampah non-organik bisa didaur ulang dan memiliki nilai jual. Ini sejalan dengan tagline KPP Sehati: Jadikan Sampah Menjadi Uang, Jadikan Lingkungan Menjadi Bersih,” ujar Anggi.
Lebih lanjut, Anggi menegaskan bahwa PT Timah akan terus memberikan dukungan dan pembinaan kepada kelompok masyarakat pengelola sampah di wilayah operasional perusahaan. Harapannya, upaya ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Sementara itu, Lurah Sungailiat, Farid Anshary turut memberikan apresiasi terhadap inisiatif PT Timah. Ia menyebut, kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena persoalan sampah masih menjadi tantangan besar di tingkat lingkungan.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian PT Timah kepada masyarakat kami. Program pelatihan komposting ini sangat bermanfaat untuk mengatasi persoalan sampah di lingkungan. Kami harap kolaborasi seperti ini terus berlanjut dan tidak berhenti hanya pada seremoni semata,” ungkap Farid.
Farid juga mengungkapkan bahwa animo masyarakat terhadap pelatihan ini cukup tinggi. Oleh karena itu, ia mendorong agar program-program pemberdayaan serupa dapat dilanjutkan dengan topik pengolahan daur ulang lainnya, sehingga masyarakat lebih kreatif dalam mengelola limbah.
Ketua KPP Sehati, Alfisyah Arsyad, mengaku senang dan menyambut baik pelatihan ini. Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi pertama dengan PT Timah dan langsung memberikan dampak nyata di lingkungan mereka.
“Dulu masyarakat masih mencampur sampah dan membuang sembarangan. Sekarang, berkat adanya TPS 3R warga mulai memilah sampah dari rumah mana sampah organik dan anorganik yang bisa mereka jual ke TPS dan menjadi tabungan. Sampah jadi uang, lingkungan pun bersih,” jelas Alfisyah.
Ia juga mengusulkan agar pelatihan berikutnya mencakup pembuatan produk kerajinan dari limbah rumah tangga, sehingga dapat melibatkan lebih banyak warga, terutama kaum ibu yang aktif di lingkungan sekitar.
“Kami harap PT Timah tetap memperhatikan dan meningkatkan lagi pemberdayaan kepada kami warga Parit Pekir dengan melakukan pelatihan dalam hal pengolahan daur ulang misalnya pemuatan kotak tisu, bunga-bunga dari sampah,” katanya.
Dengan pelatihan ini, PT Timah tak hanya berkontribusi pada pengurangan sampah rumah tangga, tetapi juga menanamkan kesadaran ekologis kepada masyarakat. Pendekatan edukatif dan kolaboratif ini diharapkan mampu menciptakan perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah secara mandiri di tingkat rumah tangga.
Langkah ini juga membuktikan bahwa sinergi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat melahirkan solusi konkret untuk masalah lingkungan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)