KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengerahkan 850 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang rencananya digelar di Kantor PT Timah Tbk, Kota Pangkalpinang, pada Senin (6/10/2025). Ribuan massa aksi diperkirakan akan datang dari sejumlah kabupaten/kota di Babel, yang tergabung dalam organisasi Alienasi Tambang Rakyat Bersatu (ATB). Sabtu (4/10/2025)
Kapolda Babel, Irjen Pol Hendro Pandowo, menegaskan pihaknya telah menyiapkan strategi pengamanan secara humanis dalam mengawal jalannya aksi. Menurutnya, aparat akan mengedepankan pendekatan persuasif untuk memastikan aksi berjalan tertib, aman, dan kondusif.
“Kita akan melakukan pengawalan, pengamanan terhadap kawan-kawan yang melakukan unjuk rasa dengan persuasif, humanis, senyum, sapa, dan salam,” tegas Kapolda Hendro Pandowo kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).
Massa Datang dari Berbagai Daerah
Aksi unjuk rasa yang diinisiasi ATB ini diprediksi akan diikuti massa dari berbagai daerah di Babel, seperti Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, hingga Belitung. Tuntutan utama yang akan disuarakan massa adalah terkait kebijakan PT Timah dalam pembelian timah rakyat, termasuk soal harga yang dianggap merugikan penambang kecil.
Kapolda menuturkan, pihaknya telah memerintahkan seluruh kapolres di kabupaten/kota Babel untuk mengawal rombongan massa aksi sejak keberangkatan dari daerah masing-masing hingga tiba di lokasi unjuk rasa dan kembali ke tempat asal. Tidak hanya Polri, unsur TNI juga akan ikut dilibatkan dalam pengamanan tersebut.
“Saya perintahkan kapolres dan dandim untuk mengawal rekan-rekan yang akan unjuk rasa dari daerah asal sampai dengan PT Timah dan kembalinya. Kurang lebih ada 850 personel gabungan dari TNI, Polri, dan PT Timah yang diterjunkan untuk mengawal rekan-rekan pengunjuk rasa,” jelasnya.
Harapan Aksi Aman dan Tertib
Kapolda Babel menekankan bahwa aparat keamanan bersama unsur Forkopimda telah bersepakat untuk menjaga ketertiban selama aksi. Ia berharap agar massa tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menimbulkan kericuhan.
“Kita sepakat kawal, amankan, jaga ketertiban jangan mudah terprovokasi. Semoga apa yang menjadi aspirasi bisa ada titik temu dengan PT Timah. Mari kita jaga Bangka Belitung yang kita cintai ini agar tetap aman, tertib, dan kondusif,” harap Hendro.
Ia menambahkan, Polri dan TNI tidak melarang masyarakat menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, penyampaian aspirasi harus tetap dilakukan sesuai aturan hukum dan dengan memperhatikan ketertiban umum.
Tinjau Lokasi dan Gelar Rapat Forkopimda
Menjelang aksi tersebut, Kapolda Babel bersama pejabat utama (PJU) Polda melakukan rapat koordinasi dengan PT Timah di Kantor PT Timah Tbk. Setelah itu, rapat dilanjutkan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Mapolda.
Dalam kesempatan itu, Hendro juga meninjau langsung titik-titik lokasi yang akan menjadi fokus pengamanan di sekitar kawasan PT Timah. Menurutnya, pola pengamanan akan dibagi ke dalam tiga ring untuk mengantisipasi potensi kerawanan.
“Kita tadi melakukan kunjungan ke Kantor PT Timah Tbk untuk melihat konsep pengamanan titik-titik, pengamanan ring 1, ring 2, dan ring 3. Kemudian kita lanjutkan rapat dengan jajaran Forkopimda dan dihadiri juga Bapak Bahar Buasan dari DPD RI,” jelasnya.
Kapolda menegaskan, seluruh langkah yang diambil aparat merupakan bagian dari kewajiban negara untuk menjamin keamanan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi.
“Kita mengambil langkah-langkah terkait pemberitahuan dari Alienasi Tambang Rakyat Bersatu (ATB) di Bangka Belitung. Maka kewajiban TNI/Polri, Forkopimda tentunya sepakat untuk mengawal dan mengamankan aksi tersebut,” tambahnya.
Aspirasi Penambang Rakyat
Isu terkait harga pembelian timah oleh PT Timah memang menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Penambang rakyat menilai kebijakan yang diterapkan perusahaan pelat merah itu tidak berpihak pada mereka. ATB sebagai wadah aspirasi penambang menilai perlu adanya evaluasi serius terkait mekanisme perdagangan timah, agar masyarakat penambang kecil bisa merasakan manfaat lebih adil.
Sejumlah pengamat menilai, jika aksi ini tidak ditangani dengan baik, bisa memicu ketegangan berkepanjangan di sektor pertambangan rakyat yang sudah sejak lama menjadi urat nadi ekonomi masyarakat Babel.
Komitmen Humanis Aparat
Polisi menegaskan, pengerahan 850 personel gabungan ini bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab aparat dalam menjaga keamanan. Irjen Hendro menekankan bahwa pendekatan humanis menjadi kunci utama dalam pengamanan.
“Kita hadir bukan untuk membuat masyarakat takut, tetapi memastikan aksi berjalan aman. Aparat akan menyambut massa dengan senyum, sapa, dan salam. Ini bagian dari komitmen kita menjaga stabilitas dan rasa aman di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Dengan persiapan matang yang dilakukan, aparat berharap aksi unjuk rasa ATB di Kantor PT Timah berjalan damai tanpa insiden, serta membuka ruang dialog antara penambang rakyat dan perusahaan untuk mencari solusi terbaik terkait masalah yang dihadapi. (Sumber : detiksumbagsel, Editor : KBO Babel)