Usai Habisi Nyawa Pegawai BPS, Aditya Hanafi Menikahi Rekan Serumah Korban di Ternate

Bunuh Rekan Kerja, Pegawai BPS Haltim Gelar Pesta Nikah dengan Teman Serumah Korban

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (Jakarta) – Kasus pembunuhan terhadap seorang pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, mengungkap fakta mengejutkan. Korban berinisial KLP alias Tiwi (30) tewas di rumah dinasnya di Kota Maba, Haltim, pada Sabtu (19/7/2025). Pelakunya ternyata rekan kerja korban sendiri, Aditya Hanafi (27), yang tak lama setelah kejadian justru melangsungkan pesta pernikahan dengan Almira Fajriyanti Marsaoly, teman serumah korban. Selasa (12/8/2025)

Kapolsek Maba Selatan, Ipda Habiem Ramadya, mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.22 WIT. Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku meninggalkan jasad Tiwi begitu saja di rumah dinas.

banner 336x280

“Jadi, dia (pelaku) mengakui bahwasanya dia melakukan aksinya itu, dalam hal ini pembunuhannya itu sekitar tanggal 19 Juli, sekitar jam 05.22 WIT,” kata Habiem kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).

Usai melakukan aksi keji itu, Aditya diketahui langsung pulang ke Ternate. Di kota tersebut, ia melangsungkan pesta pernikahan dengan Almira pada 27 Juli 2025. Almira sendiri adalah pegawai BPS Haltim dan teman serumah korban di rumah dinas.

“Kemudian setelah melakukan aksi pembunuhan dia pulang lagi ke Ternate. Dia pulang ke Ternate untuk melangsungkan pernikahan di tanggal 27 (Juli 2025),” jelas Habiem.

Motif Pembunuhan: Uang untuk Judi Online

Dari hasil penyelidikan, pembunuhan bermula ketika Aditya meminjam uang kepada Tiwi untuk melunasi utang dan bermain judi online (judol). Namun, korban menolak memberikan pinjaman.

Saat itu, Tiwi tinggal di rumah dinas BPS di Kota Maba bersama Almira, meski menempati kamar berbeda. Ketika kejadian, Almira tidak berada di rumah karena telah mengambil cuti menikah dan pulang ke Ternate.

Aditya diketahui memiliki duplikat kunci rumah dinas tersebut. Sejak Rabu (16/7/2025), pelaku diduga sudah menyelinap masuk dan bersembunyi di kamar Almira.

“Karena dia (korban) nggak mau pinjam-pinjamin, jadi akhirnya dia (pelaku) lakukanlah tindakan kejinya itu. Di dalam situ pun dia itu udah berada di rumahnya korban dan calon istrinya dari tanggal 16 sampai 17,” ujar Habiem.

Selama dua hari, pelaku bersembunyi tanpa sepengetahuan korban. Pada Jumat (18/7) malam, ia mulai merencanakan aksinya dan keesokan paginya menghabisi nyawa Tiwi.

Modus Aksi dan Perampokan Rekening Korban

Dalam aksinya, pelaku membekap korban, menutup mulut, dan mengikat tangan korban. Tak berhenti di situ, pelaku juga melakukan pelecehan dan memaksa korban memberikan akses ke rekening pribadinya.

“Waktu itu pake aplikasi Jenius namanya. Dari situ dia minta dia dapat PIN-nya Bu, pinnya dapat dia langsung lakukan aksi pembunuhan menggunakan bantal,” terang Habiem.

Setelah mendapatkan akses, pelaku menguras uang Rp 39 juta dari rekening korban. Tidak cukup dengan itu, ia juga mengajukan pinjaman online menggunakan identitas korban senilai Rp 50 juta.

Pemeriksaan terhadap Istri Pelaku

Polisi juga memanggil Almira Fajriyanti Marsaoly untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Namun hingga kini, ia belum memenuhi panggilan penyidik.

“Saya sudah kirim anggota, kirim tim saya untuk ke Ternate lakukan pemeriksaan saksi untuk istrinya tersangka. Karena kita sudah lakukan panggilan dari tanggal 7, sampai detik ini yang bersangkutan belum bisa hadir,” pungkas Habiem.

Kasus ini masih terus dikembangkan oleh pihak kepolisian. Dugaan adanya keterlibatan pihak lain, termasuk apakah istri pelaku mengetahui rencana pembunuhan tersebut, masih dalam pendalaman penyidik. Sementara itu, pelaku kini mendekam di tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kini, masyarakat menunggu proses hukum yang akan dijalankan oleh pihak kepolisian dan kejaksaan, termasuk kemungkinan adanya dakwaan berlapis terhadap pelaku, mulai dari pembunuhan berencana, pencurian, pemerasan, hingga pelecehan seksual. (Sumber: Detik, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *