Warga Bencah Tuntut Penarikan Satgas, Fasilitas PT Timah Jadi Sasaran Aksi

Ketegangan di Airgegas, Penambang Protes Satgas dan Harga Timah PT Timah

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (AIRGEGAS) – Suasana tegang terjadi di Desa Bencah, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, pada Senin (29/9/2025). Ratusan warga yang sebagian besar merupakan penambang lokal melakukan aksi perusakan terhadap Pos Stasiun Penimbangan dan pool milik PT Timah Tbk. Aksi ini diduga dipicu keresahan masyarakat atas keberadaan Satgas Halilintar yang berjaga di kawasan tersebut. Selasa (30/9/2025)

Massa mulai berkumpul sekitar pukul 09.15 WIB di sekitar pos PT Timah. Mereka menuntut agar Satgas segera ditarik keluar dari Desa Bencah. Menurut warga, keberadaan Satgas justru membuat aktivitas penambangan rakyat semakin sulit dan menimbulkan tekanan ekonomi.

banner 336x280

Dalam aksi tersebut, sejumlah fasilitas mengalami kerusakan cukup parah. Kaca mess pecah akibat lemparan massa, satu unit kamera CCTV rusak, bahkan sebuah kasur dibakar warga di halaman pos. Situasi sempat memanas hingga menimbulkan ketegangan antara masyarakat dengan anggota Satgas Halilintar.

Warga Keluhkan Harga dan Pembatasan Penjualan Timah

Seorang warga yang ikut dalam aksi menyampaikan bahwa keresahan warga dipicu pembatasan aktivitas penambang lokal. Ia menilai, Satgas kerap menghentikan operasi kolektor timah, sehingga hasil tambang warga sulit dijual.

“Kalau pun dijual ke PT Timah, harganya jauh lebih rendah dibanding ke smelter lain. Itu yang bikin masyarakat makin tertekan. Apalagi pembayaran sering lambat dan ada permainan kualitas,” ujarnya kepada wartawan.

Keluhan tersebut menggambarkan keresahan mendalam yang dialami penambang rakyat. Warga menegaskan, mereka tidak menolak aturan, tetapi ingin kehadiran Satgas tidak sampai mematikan mata pencaharian.

Tembakan Peringatan Redakan Massa

Ketegangan semakin meningkat saat sebagian warga mencoba merangsek masuk ke area pos. Untuk mengendalikan situasi, terdengar tiga kali tembakan peringatan dilepaskan ke udara. Suasana pun sedikit mereda, namun ratusan warga tetap bertahan di lokasi hingga menjelang siang.

Sekitar pukul 11.00 WIB, Wadansat Satgas Halilintar bersama 18 anggota bersenjata mendatangi lokasi untuk melakukan pendekatan. Pertemuan mediasi kemudian digelar di rumah salah satu mitra PT Timah di Desa Bencah, yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat, kepala desa, serta pihak Satgas.

Hasil Mediasi: Damai, Tapi Tetap Ada Tuntutan

Dari hasil mediasi, disepakati bahwa warga dan Satgas berdamai serta berkomitmen menjaga kondusivitas. Warga bersama aparat kemudian melakukan pembersihan di area pos pasca kerusakan. Meski begitu, masyarakat tetap melayangkan dua tuntutan utama.

Pertama, mereka mendesak agar Satgas Halilintar ditarik keluar dari Desa Bencah. Kedua, PT Timah diminta menyesuaikan harga beli timah agar tidak memberatkan penambang lokal. Warga menegaskan, jika tuntutan ini tidak dipenuhi, mereka akan terus mendesak melalui aksi lanjutan.

“Intinya, masyarakat tidak menolak aturan. Tapi jangan sampai keberadaan Satgas justru membuat kami tidak bisa mencari nafkah. Kami hanya ingin harga timah wajar dan aktivitas penambang tidak diganggu,” kata seorang warga menegaskan.

Polisi Benarkan Aksi Warga

Kapolsek Airgegas, Iptu Wiliam, saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi warga tersebut. Menurutnya, protes ini memang dipicu keresahan masyarakat atas keberadaan Satgas Timah.

“Iya benar, warga Desa Bencah dan sekitarnya mendatangi Pos PT Timah untuk menyampaikan protes. Ada penyampaian seperti itu, Bang,” ungkap Wiliam.

Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian tetap melakukan pengamanan dan memastikan situasi tidak berlarut ke arah konflik yang lebih besar.

Kepala Desa Belum Beri Tanggapan

Sementara itu, Kepala Desa Bencah, Heri Purnomo, belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Hingga berita ini diturunkan, pihak desa masih melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan PT Timah untuk mencari solusi jangka panjang atas tuntutan warga.

Peristiwa ini menambah panjang daftar gesekan antara penambang rakyat dan aparat di Bangka Belitung. Dengan kondisi ekonomi masyarakat yang banyak bergantung pada aktivitas tambang, persoalan harga timah dan mekanisme jual beli ke perusahaan resmi seperti PT Timah kerap menjadi sumber ketegangan.

Situasi Desa Bencah kini dilaporkan sudah berangsur kondusif. Namun, warga menegaskan akan terus mengawal aspirasi mereka agar pemerintah dan PT Timah memperhatikan tuntutan yang disampaikan. (Sumber : Laspela, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *