14 Truk Naik KM Menumbing Tanpa Pemeriksaan, Picu Dugaan Bawa Pasir Timah Ilegal

Keberangkatan Pagi KM Menumbing Menuju Sadai Picu Dugaan Penyelundupan Pasir Timah

Belitung, Daerah177 Dilihat
banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (TANJUNGPANDAN) – Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Ru, Tanjungpandan, pada Kamis (14/8/2025) pagi memunculkan tanda tanya besar. Sebanyak 14 truk berbagai jenis terlihat masuk ke KM Menumbing dengan tujuan Pelabuhan Sadai, Bangka Selatan, tanpa adanya pemeriksaan mendetail terhadap muatan yang dibawa. Kamis (14/8/2025)

Keberangkatan KM Menumbing kali ini terbilang tidak biasa. Kapal yang umumnya berangkat sore, justru bertolak pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB. Pantauan di lapangan menunjukkan para sopir truk melenggang bebas menaiki kapal tanpa ada pemeriksaan ketat. Tidak terlihat keberadaan aparat penegak hukum yang biasanya berjaga, baik dari Satgasus 08 PT Timah maupun pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Belitung.

banner 336x280

Kondisi ini memicu dugaan masyarakat terkait kemungkinan adanya muatan pasir timah ilegal yang dibawa oleh sebagian truk tersebut.

Jika mengacu pada manifes pelabuhan, muatan truk-truk tersebut tercatat sebagai sagu, minyak Kita, Indomaret, serta barang retur. Namun, keterangan di dokumen resmi tersebut tidak sepenuhnya meyakinkan masyarakat.

Petugas pelabuhan bernama Okri, saat dikonfirmasi, menegaskan bahwa tidak ada pasir timah di dalam muatan.

“Berdasarkan laporan ke loket tidak ada timah pak,” kata Okri, Kamis (14/8/2025).

Meski demikian, sumber tertutup yang mengetahui aktivitas bongkar muat tersebut mengungkapkan kecurigaannya. Menurutnya, terdapat setidaknya lima truk yang patut dicurigai membawa pasir timah.

“Cek saja yang truk muatan sagu dan barang retur. Dari penampakan ada yang aneh. Harusnya aparat yang ada di Pelabuhan Sadai mengecek satu per satu truk saat bongkar,” ungkapnya.

Sumber tersebut juga menyoroti lemahnya pengawasan di dua titik penting, baik saat truk naik di Pelabuhan Tanjung Ru maupun ketika turun di Pelabuhan Sadai. Ia menilai potensi penyelundupan pasir timah bisa saja terjadi jika aparat tidak melakukan pemeriksaan langsung terhadap muatan.

Pasir timah ilegal sendiri menjadi komoditas yang sangat diawasi di Bangka Belitung, mengingat nilainya yang tinggi dan kerugian besar yang dapat dialami negara apabila lolos dari pengawasan. Selama ini, aparat gabungan kerap melakukan razia di pelabuhan untuk mencegah distribusi ilegal pasir timah ke luar daerah.

Namun, situasi yang terjadi pagi tadi memunculkan pertanyaan serius mengenai konsistensi pengawasan tersebut. Keberangkatan di luar jadwal biasa, absennya aparat, dan keterangan sumber yang menyebut adanya muatan mencurigakan, semakin memperkuat dugaan masyarakat.

Beberapa pihak mendesak agar pihak terkait, termasuk aparat di Pelabuhan Sadai, segera melakukan pemeriksaan menyeluruh saat kapal KM Menumbing tiba. Hal ini dinilai penting untuk memastikan tidak ada komoditas ilegal yang berhasil keluar dari Belitung menuju Bangka Selatan.

(Sumber: Babelterkini.com, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *