Viral di TikTok, Isu 10 Brimob Gugur Saat Demo Dibantah Polri dan Komdigi

Komdigi Tegaskan Isu 10 Brimob Tewas Saat Unjuk Rasa Adalah Hoaks, Faktanya 10 Polisi Luka-Luka

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (JAKARTA) – Sebuah video yang beredar di media sosial TikTok mengabarkan 10 personel Brigade Mobil (Brimob) Polri tewas saat mengamankan unjuk rasa. Informasi tersebut langsung memicu kegaduhan publik karena menyangkut aparat keamanan. Namun setelah ditelusuri, klaim tersebut dipastikan tidak benar dan masuk kategori hoaks. Selasa (9/9/2025)

Klaim dalam Video TikTok

Dalam video berdurasi singkat itu, ditampilkan potongan gambar suasana kericuhan yang dikaitkan dengan aksi demonstrasi di Jakarta. Narasi dalam video menyebutkan bahwa sebanyak 10 anggota Brimob gugur dalam menjalankan tugas. Meski tampak meyakinkan, narasi tersebut tidak didukung oleh bukti atau rujukan media resmi.

banner 336x280

Melansir dari media tidak ada satupun informasi kredibel yang membenarkan klaim tersebut. Justru hasil penelusuran menunjukkan informasi berbeda, yakni artikel berjudul “Kadiv Propam: 10 Polisi Terluka Usai Kawal Demo di Jakarta, 1 Kritis”. Berita itu menegaskan tidak ada korban jiwa dari pihak kepolisian, melainkan hanya korban luka.

Fakta Sebenarnya

Kadiv Propam Polri memastikan bahwa benar ada anggota kepolisian yang menjadi korban dalam tugas pengamanan unjuk rasa, namun jumlahnya 10 orang dengan kondisi luka-luka. Dari total tersebut, sembilan orang mengalami luka ringan, sementara satu orang lainnya harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

“Tidak ada anggota yang meninggal dunia. Informasi yang beredar terkait 10 Brimob tewas adalah tidak benar,” tegas Kadiv Propam Polri dalam keterangannya.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga menegaskan hal yang sama melalui situs resminya.

“Informasi tentang korban tewas dari Brimob adalah hoaks. Faktanya hanya ada korban luka-luka, dan satu di antaranya kritis,” tulis Komdigi.

Hoaks dan Dampaknya

Kabar bohong mengenai kematian aparat keamanan bukanlah hal sepele. Hoaks semacam ini berpotensi memicu kepanikan di tengah masyarakat, menurunkan kepercayaan publik terhadap aparat, hingga memperkeruh situasi sosial politik.

Komdigi mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengonsumsi informasi, terutama yang bersumber dari media sosial.

“Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi sebelum membagikannya. Jangan mudah percaya pada narasi provokatif yang tidak jelas sumbernya,” lanjut Komdigi.

Selain itu, penyebaran hoaks dapat menimbulkan konsekuensi hukum. Berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), menyebarkan informasi bohong yang menimbulkan keonaran dapat dikenai sanksi pidana.

Pentingnya Literasi Digital

Kasus ini kembali menegaskan pentingnya literasi digital bagi masyarakat. Tidak semua informasi yang beredar di platform digital dapat dipercaya. Oleh karena itu, publik dituntut untuk selalu melakukan pengecekan silang, khususnya pada isu-isu sensitif seperti kerusuhan, korban jiwa, maupun isu keamanan nasional.

Pengamat komunikasi digital menilai, hoaks semacam ini biasanya memanfaatkan momen kericuhan untuk mendulang atensi.

“Video provokatif sering dibuat agar cepat viral, meski isi narasinya tidak benar. Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari sekadar mencari perhatian hingga motif politik,” ujarnya.

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim 10 anggota Brimob tewas saat mengamankan unjuk rasa adalah hoaks. Faktanya, terdapat 10 anggota polisi yang terluka, dengan satu orang dalam kondisi kritis dan kini menjalani perawatan intensif di RSCM. Tidak ada laporan mengenai korban meninggal dunia.

Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Memverifikasi informasi dari sumber resmi dan media terpercaya adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran hoaks. Dengan begitu, situasi publik tetap kondusif dan terhindar dari kepanikan akibat informasi palsu. (Sumber : KompolmasTV, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *