Aksi Dini Hari, Tim Trisula Lanal Babel Amankan 143 Kampil Pasir Timah Bernilai Miliaran Rupiah

Modus Ikan Fermentasi dan Terasi, Tim Trisula Lanal Babel Bongkar Upaya Selundupkan Pasir Timah ke Luar Negeri

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (BANGKA SELATAN)— Tim Trisula Unit Intel Lanal Bangka Belitung (Babel) bersama Pos TNI AL Sadai kembali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan pasir timah yang diduga akan dibawa ke luar negeri, Minggu (5/10/2025) dini hari. Aksi cepat aparat ini menggagalkan potensi kerugian negara yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Senin (6/10/2025)

Kapal kayu bernama KM Beta Jaya 02 yang digunakan untuk mengangkut pasir timah itu ditangkap di perairan Pengaram, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan. Kapal tersebut semula mengaku membawa muatan bahan makanan seperti ikan fermentasi dan terasi, namun setelah diperiksa, ditemukan ratusan kampil pasir timah di dalam lambung kapal.

banner 336x280

Komandan Pangkalan TNI AL Bangka Belitung, Kolonel Laut (P) Ipul Saepul, SE., M.Tr.Opsla, membenarkan adanya penangkapan tersebut saat dikonfirmasi Minggu pagi.

“Iya benar. Ada sekitar 143 kampil pasir timah yang kita amankan. Dan itu akan diselundupkan ke luar negeri menggunakan kapal kayu dengan dalih membawa bahan makanan seperti ikan fermentasi dan terasi,” ungkap Ipul.

Dijelaskan Ipul, pengungkapan kasus ini bermula dari informasi intelijen yang diterima oleh Tim Trisula Lanal Babel. Informasi itu menyebutkan adanya aktivitas penyelundupan pasir timah menggunakan kapal kayu dari wilayah perairan Bangka Selatan. Tim kemudian bergerak cepat melakukan patroli dan penyisiran di sekitar titik koordinat yang diduga menjadi jalur pelayaran kapal tersebut, yaitu 3°00’13” S – 106°70’00” T, tepat di sekitar perairan Tukak Sadai.

“Setelah dilakukan pengintaian, memang benar di lokasi itu terdapat satu kapal kayu yang mencurigakan. Saat didekati, kapal tersebut ternyata membawa muatan pasir timah yang disembunyikan di bawah tumpukan ikan fermentasi dan terasi,” jelasnya.

Namun, upaya penangkapan tidak berjalan mulus. Diduga informasi operasi bocor lebih dulu, sehingga para anak buah kapal (ABK) telah menyiapkan speed boat untuk melarikan diri sebelum petugas tiba di lokasi.

“Jadi ketika tim tiba di lokasi, para ABK sudah tahu rencana penangkapan. Mereka langsung melarikan diri menggunakan speed boat yang sudah disiapkan sebelumnya. Kami sempat melakukan pengejaran, tapi jarak terlalu jauh dan kondisi di laut tidak memungkinkan untuk mengejar dengan cepat,” beber Kolonel Ipul.

Meski para pelaku berhasil melarikan diri, pihak Lanal Babel tetap berhasil mengamankan barang bukti berupa pasir timah dengan berat mencapai lebih dari 7 ton. Seluruh barang bukti kemudian dibawa ke Pos TNI AL Sadai untuk diamankan dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Pasir timah yang kita amankan beratnya sekitar 7 ton lebih. Saat ini semuanya sudah dibawa ke dermaga Pos TNI AL Sadai untuk proses pendataan dan pemeriksaan lanjutan,” ujarnya.

Kolonel Ipul menyebut, jika penyelundupan ini berhasil lolos ke luar negeri, potensi kerugian negara bisa mencapai miliaran rupiah. Ia menegaskan bahwa penindakan ini merupakan bentuk komitmen Lanal Babel dalam menjaga kekayaan sumber daya alam Indonesia, khususnya di sektor pertambangan timah yang menjadi andalan ekonomi Bangka Belitung.

“Penyelundupan seperti ini jelas sangat merugikan negara. Kami akan terus berkomitmen menindak tegas semua bentuk penyelundupan, baik timah maupun hasil laut lainnya. Ini adalah bagian dari tugas pokok TNI AL dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah laut Indonesia,” tegas Ipul.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa modus penyelundupan dengan menyamarkan muatan timah menggunakan bahan makanan seperti ikan fermentasi dan terasi sudah beberapa kali digunakan oleh para pelaku.

“Mereka berusaha mengelabui petugas dengan memuat bahan makanan agar terkesan tidak mencurigakan. Tapi dari hasil pengamatan intelijen, kita tahu ada kejanggalan dan akhirnya berhasil kita ungkap,” kata Ipul menambahkan.

Saat ini, pihak Lanal Babel bekerja sama dengan instansi terkait seperti Polairud Polda Babel, Bea Cukai, dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menelusuri asal pasir timah tersebut serta mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan penyelundupan.

“Kami sedang melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan asal muatan timah ini, termasuk siapa pemilik dan pihak yang mendanai operasinya,” ungkapnya.

Kolonel Ipul juga mengimbau kepada masyarakat pesisir untuk ikut berperan dalam menjaga keamanan laut dan tidak terlibat dalam aktivitas penyelundupan yang dapat merugikan negara serta mencoreng nama daerah.

“Kami minta masyarakat jangan mudah tergiur dengan keuntungan instan. Penyelundupan bukan hanya melanggar hukum, tapi juga mencederai semangat kebangsaan. Mari bersama-sama menjaga laut kita agar tetap bersih dari aktivitas ilegal,” tutupnya.

Dengan pengungkapan kasus ini, Lanal Babel menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat pengawasan di wilayah laut Bangka Belitung, terutama terhadap praktik penyelundupan sumber daya alam yang masih marak terjadi. (Sumber : GASH, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed