Cegah Bullying, Komnas PA: Orangtua Harus Lebih Dekat dan Awasi Dunia Digital Anak

Komnas PA Babel Soroti Cyberbullying di Manggar, Minta Orangtua Lebih Peduli Aktivitas Anak

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (BELITUNG) – Kasus bullying atau perundungan yang menimpa pelajar di Manggar, Kabupaten Belitung Timur, baru-baru ini menimbulkan keprihatinan mendalam. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menegaskan perlunya peran aktif orangtua dalam mengawasi anak, terutama melalui komunikasi yang terbuka dan mendalam. Sabtu (6/9/2025)

Ketua Komnas Perlindungan Anak Bangka Belitung, Imelda Handayani, menyebut banyak orangtua sering kali merasa terkejut ketika pihak sekolah memanggil mereka terkait kasus yang melibatkan anaknya. Menurutnya, kondisi ini muncul karena anak kerap menyembunyikan persoalan yang dihadapi.

banner 336x280

“Sering kali kami temui orang tua kaget ketika anaknya dipanggil pihak sekolah. Mereka merasa anaknya adem ayem, tidak menunjukkan tanda-tanda bermasalah selama di rumah. Tapi ketika ditelusuri, ternyata anak menyembunyikan banyak hal,” jelas Imelda Handayani, Jumat (5/9/2025).

Orangtua Harus Lebih Dekat dengan Anak

Imelda menekankan pentingnya orangtua untuk lebih mengenal anaknya secara menyeluruh. Ia menilai, kedekatan emosional akan membangun kepercayaan, sehingga anak merasa nyaman bercerita mengenai persoalan yang dialaminya.

“Salah satu penyebab anak dapat melakukan diluar kendali, karena kurangnya pengawasan orangtua. Jadi ayo para orangtua lebih kenal dan dekat lagi dengan anak. Supaya dapat membangun kepercayaan bersama anak sehingga anak bisa nyaman bercerita apapun, termasuk jika anak ada masalah,” ujarnya.

Menurut Imelda, komunikasi terbuka menjadi kunci dalam mencegah perilaku negatif anak, termasuk tindakan bullying. Dengan adanya keterbukaan, orangtua tidak hanya mengetahui aktivitas anak di rumah, tetapi juga memahami dinamika sosial yang dihadapi di sekolah maupun lingkungan pergaulan.

“Dengan begitu, kita bisa bersama-sama mencegah tindakan negatif seperti bullying sejak dari rumah,” tambahnya.

Kasus Cyberbullying

Imelda mengungkapkan, perundungan yang terjadi di Manggar tersebut masuk ke dalam kategori cyberbullying atau perundungan yang dilakukan melalui media sosial. Fenomena ini dinilai lebih berbahaya karena dampaknya bisa meluas dan sulit dikendalikan.

Ia mengingatkan para orangtua agar tidak hanya memfasilitasi anak dengan gawai, namun juga aktif memantau penggunaannya.

“Jangan hanya memfasilitasi gadget tanpa tahu anak menggunakan untuk apa, bermain dengan siapa, atau berinteraksi di platform apa. Ini penting agar kita tahu apakah anak berada dalam lingkungan yang sehat atau justru rentan dengan pengaruh negatif,” imbaunya.

Dorongan untuk Melapor

Berkaca dari kasus yang terjadi, Komnas PA Bangka Belitung mendorong anak-anak maupun masyarakat luas agar tidak ragu melaporkan tindakan bullying yang mereka lihat atau alami. Pelaporan bisa dilakukan kepada pihak kepolisian, UPT PPA Belitung Timur, maupun langsung ke Komnas PA Bangka Belitung.

“Jika melihat atau mengalami tindakan bullying, jangan diam. Segera laporkan agar dapat ditindaklanjuti dan dicegah agar tidak terjadi lagi,” tegas Imelda.

Komnas PA Bangka Belitung juga menyediakan layanan pengaduan melalui nomor telepon 0822-6926-7635 yang bisa dihubungi masyarakat kapan pun dibutuhkan.

Harapan Bersama

Kasus perundungan di Belitung Timur ini menjadi peringatan serius bahwa bullying, baik secara langsung maupun di dunia maya, masih menjadi ancaman nyata bagi tumbuh kembang anak. Dengan adanya kerja sama yang solid antara orangtua, sekolah, masyarakat, dan lembaga perlindungan anak, diharapkan fenomena ini dapat ditekan.

“Bullying adalah persoalan bersama. Orangtua, guru, dan masyarakat harus saling berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan penuh kasih bagi anak-anak,” pungkas Imelda. (Sumber : Posbelitung.co, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *