Diduga Ada Oknum Terlibat, Aktivitas Tambang Ilegal di Teluk Inggris Terus Berjalan

Puluhan Ponton Timah Ilegal di Teluk Inggris, Malam Jadi Panggung Kucing-Kucingan

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (Bangka Barat) – Aktivitas tambang timah ilegal di perairan Teluk Inggris, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, hingga kini masih marak berlangsung tanpa adanya tindakan tegas dari aparat penegak hukum. Rabu (10/9/2025).

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat, seolah hukum kehilangan wibawanya di hadapan para penambang.

banner 336x280

Meski sudah berulang kali dilakukan penertiban, bahkan sejumlah penambang pernah ditahan, namun praktik tambang ilegal di kawasan ini tetap saja berjalan.

Para penambang seakan kebal terhadap sanksi hukum. Pantauan awak media pada Senin (9/9/2025) malam, terlihat puluhan ponton beraktivitas di tengah laut dengan lampu-lampu berkelap-kelip, seakan menantang aturan yang berlaku.

Ironisnya, aktivitas itu dilakukan secara terang-terangan pada malam hari, seperti permainan kucing-kucingan.

Dugaan kuat adanya “bekingan” dari oknum tertentu semakin menguat, karena hingga kini tidak ada langkah nyata menghentikan kegiatan ilegal tersebut.

Kenyataan ini sekaligus membantah klaim dalam sejumlah pemberitaan sebelumnya yang menyebut Teluk Inggris telah bersih dari aktivitas tambang.

Fakta di lapangan justru memperlihatkan hal sebaliknya: tambang timah ilegal masih hidup subur, sementara aparat tampak abai.

Lebih jauh, awak media juga mendapatkan bukti transfer yang diduga berkaitan dengan praktik koordinasi ilegal di balik aktivitas tambang.

Fakta ini membuka dugaan adanya permainan oknum yang justru melindungi jalannya penambangan. Namun, ketika hal ini mencuat, para pihak yang dituding justru saling lempar tanggung jawab, seakan tak pernah terlibat dalam pusaran tambang ilegal.

Seorang nelayan yang ditemui di sekitar kawasan itu membenarkan bahwa aktivitas tambang memang kembali berjalan.

“Ya benar, sudah mulai kerja lagi. Coba lihat ke laut, masih ada ponton yang beroperasi. Kalau soal pengurusnya sekarang kurang tahu siapa, tapi jelas mereka jalan terus,” ungkapnya.

Sementara itu, keterangan dari salah seorang pekerja tambang semakin menegaskan adanya pola koordinasi di balik aktivitas tersebut.

Menurutnya, dalam satu malam, satu ponton bisa menghasilkan uang hingga Rp500 ribu.

“Nanti ada yang jadi tukang terima untuk koordinasi. Kalau orang kampung tidak ikut campur, tapi ada oknum anggota yang ngurus,” bebernya.

Informasi lain yang dihimpun menyebut, aktivitas tambang ilegal di Teluk Inggris dilakukan hampir setiap malam, mulai pukul 22.00 WIB hingga menjelang pagi.

Kadang mereka libur, tetapi intensitasnya cukup tinggi. Soal kepengurusan atau koordinator lapangan, saat ini disebutkan tidak sejelas dulu, namun mekanisme koordinasi tetap berjalan.

Kenyataan ini semakin menegaskan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di sektor pertambangan.

Jika dibiarkan, bukan hanya lingkungan laut yang rusak, tetapi juga marwah hukum akan semakin runtuh di mata masyarakat.

Hingga berita ini dipublikasikan, Jejaring Media KBO Babel masih berupaya meminta konfirmasi resmi dari pihak Polres Bangka Barat serta PT Timah Tbk selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di wilayah tersebut.

Publik kini menanti langkah tegas: apakah aparat akan bertindak nyata, atau justru membiarkan tambang ilegal terus merajalela? (Zulfikar/KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *