Diduga Aniaya 6 Anak di Bawah Umur, 3 Oknum Polisi Bangka Tengah Dilaporkan Warga

‘Dicekik, Ditampar, Dismackdown’: Kesaksian Remaja Korban Dugaan Penganiayaan Polisi di Bangka Tengah

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (BANGKA TENGAH) – Malam di Desa Kurau, Bangka Tengah, berubah menjadi tragedi yang meninggalkan luka mendalam bagi enam anak di bawah umur. Mereka, sebagian besar masih berseragam sekolah, diduga menjadi korban penganiayaan tiga oknum aparat penegak hukum. Peristiwa ini sontak mengguncang warga setempat dan menimbulkan kecaman keras dari berbagai kalangan. Senin (15/9/2025)

Menurut kesaksian salah satu korban berinisial AL (16), kejadian bermula dari candaan sederhana yang berujung petaka. Para remaja itu bermain kembang api, namun tanpa sengaja salah satunya jatuh ke jalan, memicu amarah tiga oknum aparat tersebut.

banner 336x280

“Kami niatnya bercanda, bukan mau melempar mereka,” ungkap AL lirih.

Alih-alih menyelesaikan dengan bijak, tiga oknum itu langsung melakukan pengejaran. AL menggambarkan suasana mencekam ketika mereka diburu seperti hewan.

“Kami langsung dipepet, tangan saya ditarik, lalu saya dipukul,” cerita AL.

Situasi semakin memburuk ketika para korban diseret ke sebuah gang kecil yang gelap. Di tempat tersembunyi itu, tindak kekerasan berupa pemukulan dan makian dilancarkan tanpa ampun. Perlakuan yang seharusnya tak pantas dilakukan, apalagi oleh aparat yang bertugas melindungi masyarakat.

Tak berhenti di situ, oknum-oknum tersebut memaksa AL untuk menghubungi rekan-rekannya yang lain. Dengan nada penuh ancaman, mereka menuntut agar teman-temannya kembali ke lokasi.

“Mereka meminta agar kawan-kawan AL kembali, atau ‘tidak dibalik lagi’,” kenang korban, menggambarkan ketakutan yang dialami.

Ancaman tersebut membuat korban dan rekan-rekannya panik. Saat teman-teman mereka tiba, tanpa ada penjelasan apapun, mereka langsung menjadi sasaran kekerasan.

“Kawan saya dicekik, ditampar, bahkan di-smackdown,” kenang AL, suaranya bergetar.

Pukulan, tendangan, hingga kekerasan verbal mewarnai malam itu. Para remaja tak berdaya menghadapi perlakuan kasar. Situasi baru mereda ketika Kepala Desa setempat datang untuk melerai, seakan menjadi penyelamat yang menghentikan aksi keji tersebut.

Berdasarkan informasi yang beredar, tiga oknum aparat yang diduga terlibat masing-masing berinisial Aldo (anggota Brimob), Rangga (anggota Sat Narkoba Polres Bangka Tengah), dan Zaki (anggota Polres Bangka Tengah). Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai kasus dugaan penganiayaan ini.

Keluarga korban menyampaikan kekecewaan mendalam atas peristiwa ini. Luka fisik mungkin dapat diobati, namun trauma psikologis yang dialami para korban diperkirakan akan terus membekas.

Warga menilai, insiden ini menjadi tamparan keras bagi institusi kepolisian, yang seharusnya hadir untuk memberikan rasa aman. Alih-alih melindungi, justru tindakan ini mencederai kepercayaan masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, kasus dugaan penganiayaan tersebut masih menyisakan pertanyaan besar. Masyarakat menunggu langkah tegas dari aparat kepolisian untuk memberikan keadilan bagi para korban dan memastikan agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.

Luka fisik mungkin akan sembuh, tetapi trauma psikologis akan menjadi bayangan panjang yang terus menghantui.

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa kekuasaan yang dimiliki aparat penegak hukum bukan untuk disalahgunakan, melainkan harus dijalankan demi melindungi masyarakat, termasuk anak-anak yang seharusnya berada dalam lingkar aman. (Sumber: babelnewsupdate.com, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *