KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung (Polda Babel) menunjukkan komitmennya mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan membangun tujuh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri di wilayah hukum Babel. Dari tujuh dapur gizi tersebut, satu di antaranya telah beroperasi penuh di Kota Pangkalpinang sejak September 2025. Senin (3/11/2025)
SPPG Polri Polda Babel yang berlokasi di Jalan Batin Tikal, Kecamatan Taman Sari, Pangkalpinang, menjadi salah satu dapur percontohan yang memiliki sistem kerja terstandarisasi dan berbasis kesehatan. Setiap hari, dapur tersebut mampu menyiapkan hingga 2.700 paket makanan bergizi yang kemudian disalurkan ke lima sekolah penerima manfaat di wilayah Pangkalpinang.
Kepala SPPG Polri Polda Babel, Hafiz Tri, menjelaskan bahwa pengelolaan makanan bergizi di dapur tersebut tidak dilakukan secara sembarangan. Semua prosesnya diatur melalui standar operasional prosedur (SOP) yang ketat, mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, pengemasan, hingga pendistribusian.
“Setiap bahan makanan yang diterima dari pemasok wajib melalui proses seleksi kualitas terlebih dahulu. Kami pastikan bahan-bahan yang digunakan adalah bahan segar dan layak konsumsi. Selain itu, semua bahan juga dibersihkan dengan prosedur khusus, salah satunya menggunakan air garam untuk memastikan sterilisasi,” ujar Hafiz di Pangkalpinang, Minggu (2/11/2025).
Setelah proses sterilisasi, bahan-bahan tersebut diserahkan kepada tim masak untuk diolah sesuai menu yang telah ditentukan. Menu harian disusun dengan panduan ahli gizi agar kandungan nutrisi tetap seimbang dan sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat.
“Setelah semua bahan siap diolah, tim masak akan bekerja dengan teknik memasak yang benar dan higienis. Kemudian hasil masakan diserahkan ke tim pemorsian yang menentukan porsi sesuai usia penerima,” lanjut Hafiz.
Menurutnya, sistem pemorsian dibagi menjadi dua kategori utama. Untuk anak-anak TK hingga siswa kelas 3 SD disiapkan porsi kecil, sementara siswa kelas 4 SD hingga kelas 12 SMA/SMK mendapat porsi besar dengan kandungan gizi yang lebih tinggi.
Setelah tahap pemorsian selesai, tim pendistribusian bergerak cepat untuk mengirimkan paket makanan ke sekolah-sekolah. Namun sebelum makanan dikirim, ahli gizi bersama tim Dokkes Polda Babel melakukan pengambilan sampel guna dilakukan uji kelayakan dan kebersihan makanan.
“Semua makanan yang dikirim sudah melalui uji sampel oleh ahli gizi dan tim kesehatan dari Dokkes Polda. Ini dilakukan untuk memastikan makanan benar-benar higienis dan aman dikonsumsi,” jelas Hafiz.
Selain fokus pada kualitas makanan, SPPG Polri juga menerapkan disiplin tinggi dalam penerapan SOP di lingkungan kerja. Setiap petugas wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan sebelum memasuki dapur, serta mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti penutup kepala, sarung tangan, dan masker selama bekerja.
“Setiap petugas, baik yang menangani bahan mentah maupun yang mengolah makanan, wajib menggunakan APD. Ini bagian dari upaya menjaga kebersihan dan mencegah kontaminasi,” tegas Hafiz.
Ia menambahkan, kebersihan menjadi prinsip utama yang dijaga dalam seluruh aktivitas dapur SPPG. Tidak hanya tempat dan alat masak yang disterilkan setiap hari, tetapi juga proses penyimpanan bahan makanan dan pengelolaan limbah dapur dilakukan dengan pengawasan ketat.
“Sterilisasi menjadi hal paling utama bagi kami. Semua area dapur dibersihkan secara berkala, termasuk penyimpanan bahan makanan. Kami juga menerapkan sistem pemisahan bahan mentah dan bahan matang agar tidak terjadi kontaminasi silang,” imbuhnya.
Program Makan Bergizi Gratis ini merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Polda Babel mengambil peran strategis dalam mendukung keberhasilan program tersebut melalui penyediaan dapur yang terstandar dan tenaga pengelola yang profesional.
Menurut Hafiz, keberadaan SPPG Polri di Babel bukan hanya membantu anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi seimbang, tetapi juga menjadi wujud nyata sinergi antara Polri dan masyarakat dalam bidang sosial dan kesehatan.
“Dengan adanya SPPG ini, kami tidak hanya membantu menyediakan makanan bergizi, tetapi juga memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk hidup sehat. Ini bagian dari kontribusi nyata Polri dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat,” tuturnya.
Polda Babel berencana memperluas operasional enam SPPG lainnya di berbagai kabupaten pada tahun 2026. Semua dapur akan mengadopsi sistem yang sama seperti dapur Taman Sari agar kualitas makanan dan proses distribusi tetap terjaga.
“Harapannya, semua dapur SPPG di Bangka Belitung bisa beroperasi penuh dan memberikan manfaat bagi ribuan anak sekolah. Kami ingin memastikan program ini berjalan efektif, transparan, dan berkelanjutan,” pungkas Hafiz. (Sumber : detiksumbagsel, Editor : KBO Babel)



















