KPU Tetapkan Prof Udin–Cece Dessy sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih 2025–2030

Dominasi Suara di Semua Kecamatan, Prof Udin–Cece Dessy Unggul Mutlak di Pilkada Ulang

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pangkalpinang resmi menetapkan pasangan calon nomor urut 3, Prof Saparudin dan Dessy Ayutrisna, sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ulang 2025. Senin (8/9/2025)

Keputusan tersebut diumumkan usai rapat pleno rekapitulasi suara tingkat kota yang digelar KPU di Swiss-Belhotel Pangkalpinang, Selasa (2/9/2025). Dalam pleno itu, pasangan yang akrab disapa Prof Udin–Cece Dessy berhasil meraih 39.546 suara sah, unggul jauh dari tiga pasangan calon lainnya.

banner 336x280

“Kemenangan ini tergolong mutlak. Prof Udin–Cece Dessy mendominasi perolehan suara di seluruh kecamatan, dengan angka tertinggi di Kecamatan Gerunggang mencapai 7.903 suara. Dukungan merata di semua wilayah menegaskan kuatnya kepercayaan masyarakat Pangkalpinang terhadap pasangan ini,” demikian hasil pleno KPU.

Dengan hasil resmi tersebut, Prof Udin–Cece Dessy kini tinggal menunggu jadwal pelantikan untuk memimpin Kota Pangkalpinang periode 2025–2030.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025, pasangan nomor urut 1, Eka Mulyia Putra–Radmida Dawam memperoleh 5.439 suara. Pasangan nomor urut 2, Maulan Akil–Zeki Yamani meraih 26.085 suara. Sementara pasangan nomor urut 4, Basit Cinda Sucipto–Dede Purnama Alzulami mengumpulkan 27.325 suara.

Adapun total suara sah yang masuk tercatat 98.395, sedangkan suara tidak sah sebanyak 5.461, sehingga jumlah keseluruhan suara mencapai 103.856. Dari data tersebut, keunggulan pasangan Prof Udin–Cece Dessy tidak terbantahkan.

Sejarah Kotak Kosong di Pilkada 2024

Kemenangan besar Prof Udin–Cece Dessy pada Pilkada Ulang 2025 tidak bisa dilepaskan dari sejarah politik lokal setahun sebelumnya. Pada November 2024, untuk pertama kalinya dalam sejarah pemilihan di Kota Pangkalpinang, kotak kosong berhasil mengalahkan pasangan calon tunggal.

Dalam rekapitulasi KPU saat itu, kotak kosong meraih 48.528 suara atau 57,89 persen. Angka tersebut mengungguli pasangan petahana Molen–Hakim yang hanya mampu mengantongi 35.177 suara atau 42,02 persen.

Kekalahan itu bukan sekadar angka, tapi tanda frustrasi kolektif warga atas terbatasnya pilihan.

Fenomena politik itu menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat Pangkalpinang menginginkan perubahan serta menolak dominasi pilihan tunggal. Hal inilah yang kemudian mendorong KPU Kota Pangkalpinang untuk menetapkan digelarnya Pilkada Ulang pada 27 Agustus 2025.

Persaingan Terbuka

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Pilkada Ulang kali ini menghadirkan persaingan terbuka. Empat pasangan calon tampil dengan karakter, kekuatan, serta pendekatan politik yang berbeda-beda. Situasi ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi secara lebih bebas.

Dengan hasil akhir yang menempatkan Prof Udin–Cece Dessy di posisi teratas, Pilkada Ulang 2025 menjadi babak baru bagi demokrasi di Pangkalpinang. Pasangan ini dinilai berhasil mengonsolidasikan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.

Kini, publik menantikan langkah berikutnya dari Prof Udin dan Cece Dessy dalam memimpin Kota Pangkalpinang untuk periode 2025–2030. Tantangan besar menanti, mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan publik, hingga penguatan ekonomi lokal.

Namun, kemenangan telak yang mereka raih diyakini akan menjadi modal kuat untuk memulai kepemimpinan dengan legitimasi yang solid. (Sumber: Aktual.com, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *