KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Dukungan terhadap pasangan calon (paslon) independen Merdeka, Eka Mulya Putra dan Radmida Dawam, semakin menunjukkan kekuatan di lapangan. Setiap titik kampanye yang digelar selalu dibanjiri massa, menandakan bahwa gerakan politik tanpa dukungan partai ini mendapat tempat khusus di hati masyarakat. Jumat (15/8/2025)
Pada Kamis malam (14/8/2025), giliran Lapangan Bola Parit Lalang, Kecamatan Rangkui, menjadi pusat perhatian. Ratusan warga memadati area kampanye, menciptakan suasana meriah dan penuh semangat. Hiburan musik orgen yang disuguhkan panitia membuat warga betah berlama-lama, bahkan banyak yang ikut berjoget bersama. Atmosfer itu menggambarkan dukungan yang lahir bukan sekadar formalitas, melainkan didorong rasa gembira dan harapan besar terhadap perubahan.
Fenomena membludaknya massa di setiap kegiatan kampanye Merdeka diyakini berakar dari kerinduan warga akan pembaruan dalam kepemimpinan Kota Pangkalpinang. Masyarakat menilai paslon independen memiliki potensi membawa angin segar bagi pemerintahan, tanpa terikat kepentingan partai politik.
“Selama ini kita hanya melihat wajah-wajah lama yang memimpin kota ini. Kami ingin perubahan, dan kami percaya Merdeka bisa mewujudkan itu,” ujar seorang tokoh pemuda Parit Lalang di sela-sela kampanye.
Antusiasme yang ditunjukkan warga di Parit Lalang malam itu bukanlah kejadian tunggal. Dari sejumlah titik kampanye sebelumnya, baik di wilayah perkotaan maupun kelurahan, pola yang sama terus berulang—massa hadir dalam jumlah besar, dengan semangat tinggi, dan secara sukarela mendukung pasangan yang mereka yakini mampu membawa perbaikan.
Sarpin, Ketua Tim Pemenangan Merdeka, menyebut tingginya partisipasi masyarakat sebagai sinyal kuat bahwa gerakan independen ini sudah mengakar di hati rakyat.
“Merdeka adalah milik masyarakat, bukan milik partai. Dukungan ini murni dari bawah, dan kami akan terus menjaga semangat ini sampai hari pemilihan,” tegasnya.
Pasangan Eka Mulya Putra dan Radmida Dawam yang maju melalui jalur independen memposisikan diri sebagai alternatif bagi warga yang jenuh dengan dinamika politik lama. Tanpa dukungan partai, keduanya mengandalkan kekuatan relawan dan jejaring warga yang secara sukarela menyumbangkan waktu, tenaga, dan sumber daya untuk mendukung kampanye.
Kehadiran mereka di panggung politik lokal membawa narasi pembaruan yang menarik simpati berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kaum muda, pelaku usaha kecil, hingga tokoh masyarakat setempat.
Di Parit Lalang, banyak warga yang datang membawa keluarga, anak-anak, bahkan orang tua mereka. Pemandangan itu memperlihatkan bahwa kampanye Merdeka menjadi ajang silaturahmi sekaligus pernyataan sikap politik.
Bagi sebagian besar warga, Merdeka bukan hanya sekadar nama pasangan calon. Lebih dari itu, Merdeka telah menjadi simbol perjuangan memutus rantai dominasi politik lama. Mereka berharap pasangan ini mampu menghadirkan pemerintahan yang benar-benar lahir dari aspirasi rakyat, bukan dari kepentingan kelompok tertentu.
Seiring mendekatnya hari pemilihan, gelombang dukungan terhadap Merdeka diperkirakan akan terus mengalir deras. Kampanye di Parit Lalang menjadi bukti nyata bahwa pasangan independen ini telah berhasil membangun koneksi emosional dengan rakyat, sebuah modal besar yang dapat menentukan hasil akhir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nanti. (KBO Babel)