KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC), sebuah capaian penting dalam upaya memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Keberhasilan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan Cabang Pangkalpinang bersama Pemerintah Daerah di Hotel Soll Marina Bangka, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Kamis (25/9/2025). Jumat (26/9/2025)
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala BPJS Cabang Pangkalpinang, Aswalmi Gusmita, dan turut dihadiri Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kepulauan Babel, Fery Afriyanto, yang mewakili Gubernur Kepulauan Babel, Hidayat Arsani. Selain itu, Bupati dan Wali Kota se-Kepulauan Babel serta sejumlah tamu undangan lainnya juga hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Fery Afriyanto menyampaikan pesan dari Gubernur Hidayat Arsani yang menegaskan bahwa capaian UHC merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat.
“Capaian tersebut harus disyukuri dan perlu dipertahankan, supaya program JKN tetap berlanjut, sesuai dengan yang diharapkan,” ucap Fery.
Meski demikian, Fery menekankan bahwa ada sejumlah tantangan yang masih harus dihadapi untuk menjaga keberlanjutan program JKN. Tantangan tersebut mencakup keaktifan peserta, sinkronisasi dan validitas data, kapasitas fiskal daerah, kualitas pelayanan kesehatan, serta kesadaran dan literasi masyarakat.
Terkait keaktifan peserta, Fery menyoroti adanya persoalan pada segmen masyarakat yang belum disiplin membayar iuran.
“Meskipun masyarakat sudah terdaftar di kepesertaan BPJS Kesehatan, namun sebagian masyarakat belum aktif membayar iuran, khususnya peserta segmen mandiri. Hal ini, berpengaruh pada kesinambungan pembiayaan JKN,” ucapnya.
Selain itu, perbedaan data antarinstansi juga menjadi hambatan tersendiri.
“Hingga saat ini masih terdapat perbedaan data antara BPJS kesehatan, Dukcapil, dinas sosial dan daerah. Hal ini, perlu diperkuat agar penyaluran bantuan iuran tepat sasaran,” tuturnya.
Fery juga menyoroti keterbatasan kapasitas fiskal daerah dalam membiayai iuran peserta yang ditanggung pemerintah. Menurutnya, tidak semua daerah memiliki kemampuan fiskal yang sama.
“Untuk mengatasi hal itu, diperlukan strategi bersama agar peserta BPJS yang ditanggung pemerintah tetap terlindungi tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara berlebihan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM).
“Pelaksanaan program JKN harus dibarengi dengan peningkatan SDM sebagai prioritas utama,” katanya.
Kesadaran masyarakat dalam memahami pentingnya JKN juga tak kalah penting. Fery menegaskan bahwa literasi kesehatan merupakan amanat dari regulasi yang berlaku.
“Tentunya, kesadaran dan literasi masyarakat terkait program JKN harus terus ditingkatkan, karena program JKN merupakan bagian dari sistem perlindungan sosial nasional,” tuturnya.
Ia menambahkan, keberhasilan JKN merupakan wujud dari amanat konstitusi.
“Keberhasilan JKN merupakan bagian dari upaya mewujudkan amanat konstitusi, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia,” sambungnya.
Fery juga menegaskan bahwa program JKN harus selaras dengan arah pembangunan nasional.
“Keberhasilan program JKN harus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang menempatkan pembangunan SDM sebagai prioritas utama,” ujarnya.
Menurut Fery, Gubernur Hidayat Arsani menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemerintah untuk menghadapi tantangan tersebut.
“Menurut Pak Gubernur, semua pihak mulai dari pemerintah provinsi, hingga pemerintah kabupaten/kota, harus berkolaborasi untuk mengatasi tantangan ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Fery memaparkan sejumlah langkah strategis yang telah dipersiapkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel untuk mendukung keberhasilan program JKN di Negeri Serumpun Sebalai.
“Pemerintah provinsi Kepulauan Babel sudah mempersiapkan sejumlah langkah strategis untuk mensukseskan program JKN, mulai dari sinergi data antara Dukcapil, Dinas Sosial (Dinsos) dan BPJS Kesehatan, supaya validasi data peserta semakin kuat,” ungkapnya.
Fery juga menekankan pentingnya meningkatkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam program ini.
“Langkah-langkah strategis itu penting untuk dilakukan. Terus sosialisasikan ke masyarakat tentang pentingnya menjadi peserta aktif JKN. Optimalkan juga peran pemda dan dorong kualitas pelayanan kesehatan,” tutupnya.
Dengan capaian UHC yang sudah diraih, pemerintah daerah bersama BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus menjaga keberlangsungan program JKN di Babel. Kolaborasi, strategi tepat, serta kesadaran masyarakat menjadi kunci utama agar seluruh warga Babel bisa terus merasakan manfaat dari perlindungan kesehatan nasional tersebut. (Sumber: Diskominfo Prov. Babel, Editor: KBO Babel)