Penjarahan Brutal di Bangka Tengah: Mafia Timah Libas DAS Eks PT Kobatin

Sungai Kobatin Porak Poranda: Mafia Tambang Bermanuver di Gelap Malam

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (BANGKA TENGAH) – Aktivitas penambangan timah ilegal semakin merajalela di Kabupaten Bangka Tengah. Kali ini, Daerah Aliran Sungai (DAS) di kawasan eks PT Kobatin, Koba, menjadi target penjarahan. Kabut malam seakan menjadi selimut bagi para mafia tambang untuk melakukan aksi mereka, merusak lingkungan tanpa henti. Sabtu (28/6/2025)

Tidak tanggung-tanggung, pagar pembatas antara sungai dan area eks PT Kobatin yang seharusnya menjadi perlindungan terakhir, kini roboh akibat kegiatan tambang ilegal tersebut. Kawasan ini berubah menjadi medan operasi para pelaku tambang tanpa izin, yang diduga kuat dikendalikan oleh kelompok mafia yang terorganisir.

banner 336x280

Kabar beredar bahwa aktivitas gelap ini didalangi oleh sosok berinisial F.AB, yang dikenal dengan nama Pendi alias Abo. Operasi mereka terorganisir dengan rapi, memanfaatkan waktu malam untuk menghindari pengawasan. Dugaan ini kian kuat setelah warga setempat menyaksikan intensitas penambangan meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Keresahan masyarakat sekitar semakin memuncak akibat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh penambangan ilegal ini. Darmawan, seorang warga Koba yang telah lama mengamati kondisi tersebut, menyatakan keprihatinannya.

“Setiap kali ada penindakan atau penertiban, selalu bocor dan mereka bisa bermain kucing-kucingan,” keluhnya.

Ia menambahkan, masyarakat kecil seringkali menjadi korban. Mereka dipaksa untuk bekerja di lokasi penambangan ilegal, sementara hasil dari jerih payah mereka dinikmati oleh pihak-pihak tertentu.

“Sayang sekali, masyarakat kecil dijadikan budak. Mereka disuruh menggali timah di wilayah PT Kobatin, sementara keuntungan besar diambil oleh para pelaku di balik layar,” ujar Darmawan penuh kekecewaan.

Aparat penegak hukum telah berulang kali mencoba menertibkan aktivitas ini, namun selalu menemui jalan buntu. Informasi tentang operasi sering kali bocor sebelum dilakukan, membuat para pelaku lihai menghindar dari jeratan hukum. Kondisi ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat yang mengharapkan tindakan tegas dari pihak berwenang.

Kerusakan lingkungan yang semakin parah juga menjadi perhatian utama. Alur sungai yang semula alami kini berubah menjadi kubangan besar akibat eksploitasi tanpa aturan. Jika dibiarkan, dampak jangka panjang terhadap ekosistem dan kehidupan masyarakat sekitar akan semakin buruk.

Masyarakat berharap aparat penegak hukum dapat bertindak lebih tegas dan konsisten dalam memberantas praktik tambang ilegal ini. Menurut mereka, ketegasan sangat diperlukan agar hukum dapat ditegakkan dan lingkungan tidak terus-menerus menjadi korban.

Masyarakat Koba berharap pemerintah daerah, aparat keamanan, dan pihak terkait dapat bersinergi untuk menyelesaikan masalah ini. Jika tidak ada tindakan nyata, dikhawatirkan aktivitas tambang ilegal akan semakin menggila, membawa dampak buruk yang lebih besar bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat.

Tindakan segera diperlukan untuk memulihkan kembali DAS Sungai Kobatin dan menghentikan aktivitas para mafia tambang yang terus beroperasi di bawah bayang-bayang malam. Warga menanti langkah nyata yang tegas dan berkeadilan. (Sumber: Perkaranews.com, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *