Polisi di Tengah Gerimis: Kisah Kemanusiaan di Balik Lakalantas Pal 6

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (Bangka Barat) – Siang itu, Rabu (20/8/2025), jalur utama Pal 6 di Kecamatan Mentok tidak seperti biasanya. Jalan yang biasanya riuh lancar, mendadak macet total. Asap knalpot menebal, suara klakson bersahut-sahutan, dan wajah-wajah pengendara terlihat cemas. Jumat (22/8/2025)

Penyebabnya: sebuah mobil tangki berukuran besar terhenti melintang di tengah jalan. Tangki yang diduga bermuatan solar itu menutup akses dua arah sekaligus. Tubuh besarnya yang kokoh menjadi penghalang yang tak mudah diatasi. Dalam hitungan menit, kendaraan mengular panjang.

banner 336x280

Warga sekitar berdatangan. Ada yang berhenti karena ingin tahu, ada pula yang sengaja merekam kejadian untuk dibagikan ke media sosial. Video singkat itu kemudian viral, menambah riuh pembicaraan.

“Macet total tadi. Orang-orang banyak yang berhenti lihat kejadian, apalagi ada mobil tangki yang nyangkut di tengah jalan. Susah sekali mau lewat,” kenang seorang warga.

Ketegangan terasa. Sopir-sopir truk yang terjebak terlihat gusar, beberapa pengendara motor berusaha mencari celah untuk memutar arah, namun gagal. Di sisi jalan, anak-anak sekolah yang baru pulang ikut terhenti. Suasana semakin penuh sesak.

Langit Mentok yang semula cerah tiba-tiba mendung. Angin bertiup kencang, disusul gerimis kecil yang perlahan membasahi aspal. Suara klakson kini berpadu dengan gemericik air hujan, menciptakan pemandangan yang kontras: jalan raya yang macet total di bawah langit yang kelabu.

Di tengah kekacauan itu, sejumlah polisi lalu lintas datang. Seragam mereka yang cokelat segera tampak mencolok di antara lautan kendaraan. Dengan peluit yang ditiup nyaring, mereka langsung mengambil alih keadaan.

Beberapa berdiri di tengah jalan, mengangkat tangan untuk mengatur arus kendaraan. Ada yang mendekat ke pengendara mobil pribadi, memberi isyarat untuk menepi dan mencari jalur alternatif. Ada pula yang mencoba menenangkan warga yang berkerumun.

Gerimis membasahi bahu seragam mereka, tetapi tak seorang pun bergeser dari posisinya. Mereka berdiri di tengah jalan, memastikan kendaraan bisa kembali bergerak satu per satu. Seorang polisi bahkan tampak berbicara sabar kepada pengendara motor yang ngotot ingin menerobos jalur, mencoba meyakinkan bahwa keselamatan lebih penting daripada buru-buru.

Perlahan, meski masih tersendat, kendaraan mulai bergerak. Wajah pengendara yang semula tegang sedikit mencair.

Kasatlantas Polres Bangka Barat, AKP Ramos, menegaskan bahwa penyebab pasti insiden masih dalam proses penyelidikan. Namun, prioritas utama polisi saat itu adalah mengendalikan lalu lintas dan memastikan keselamatan warga.

“Untuk kronologis pastinya masih kita dalami, anggota sedang mencari bukti-bukti. Namun upaya cepat yang kita lakukan adalah mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan berkepanjangan. Dari laporan sementara, korban hanya mengalami luka ringan dan sudah dibawa ke rumah sakit,” kata Ramos.

Suaranya tenang, tegas, dan terukur. Di balik pernyataan formal itu, tampak jelas bahwa aparat kepolisian hadir bukan hanya untuk menegakkan aturan, melainkan juga untuk memberi rasa aman di tengah kekacauan.

Bagi masyarakat, insiden ini mungkin hanya sekadar berita singkat di media sosial. Namun bagi polisi lalu lintas, inilah bagian dari keseharian mereka. Berdiri di tengah hujan, di bawah terik matahari, atau di jalan yang padat mereka terus menjaga agar kehidupan di jalan raya tetap berjalan.

“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Kami dari kepolisian berusaha memberikan pelayanan terbaik, salah satunya dengan respon cepat di lokasi kejadian. Namun kami juga mengajak masyarakat lebih berhati-hati, karena sedikit kelalaian bisa berdampak besar,” imbuh Ramos.

Kemacetan di Pal 6 akhirnya berhasil diurai. Sekitar pukul tiga sore, arus kendaraan kembali normal. Sopir-sopir bisa melanjutkan perjalanan, anak-anak sekolah bisa pulang ke rumah, dan warga kembali beraktivitas seperti biasa.

Namun, peristiwa itu meninggalkan pesan penting: jalan raya adalah ruang hidup bersama. Satu insiden kecil bisa mengubah segalanya. Disiplin berlalu lintas bukan sekadar soal mematuhi aturan, tetapi soal menjaga nyawa – nyawa diri sendiri dan orang lain.

Pemandangan polisi yang tetap berdiri tegak di bawah gerimis sore itu adalah gambaran sederhana tentang pengabdian: bahwa keselamatan bukan hanya kata-kata, melainkan tindakan nyata di tengah jalan yang macet, basah, dan penuh kepanikan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *