KBOBABEL.COM (BANGKA) – Dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, PT Timah Tbk melalui Divisi Engineering & Operation Excellence bekerja sama dengan Kelurahan Sungailiat menyelenggarakan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos bagi ibu-ibu di Kawasan Semenggah, Parit Pekir, Sungailiat, Kabupaten Bangka. Rabu (30/7/2025)
Pelatihan ini dilaksanakan pada Kamis (24/7/2025) di Gedung TPS 3R KPP Sehati dan menghadirkan narasumber dari P Project Bangka Belitung. Kegiatan ini diikuti puluhan ibu rumah tangga yang tampak antusias mengikuti setiap sesi, terutama pada praktik langsung pembuatan kompos dari limbah rumah tangga.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kaum ibu, dalam mengelola sampah organik yang sering kali diabaikan. Sampah seperti sisa sayur, nasi, dan kulit buah diolah menjadi kompos yang memiliki nilai ekonomis.
“Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendorong keterlibatan ibu-ibu dalam mengurangi limbah rumah tangga. Pelatihan ini juga menjadi bagian dari kolaborasi PT Timah dengan Kelurahan Sungailiat,” ujar Kepala Lingkungan Parit Pekir, Muhammad Rozi.
Ia menyampaikan apresiasi kepada PT Timah atas kontribusinya dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyentuh langsung kebutuhan warga. Menurutnya, pelatihan tersebut tidak hanya berdampak pada pengurangan sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Timah. Semoga kelompok ini terus berlanjut dan hasil olahan kompos bisa menjadi tambahan penghasilan bagi warga, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi KKP Sehati. Sampah – sampah yang tadinya tidak bermanfaat akan dikelola sehingga memiliki nilai berguna dan bisa menghasilkan cuan,” ungkapnya.
Salah satu peserta pelatihan, Helda Affriyanti, yang juga merupakan Wakil Ketua KPP Sehati, mengaku sangat terinspirasi dari pelatihan tersebut. Ia menyampaikan bahwa pelatihan ini memotivasi mereka untuk mulai memproduksi dan memasarkan kompos secara mandiri.
“Alhamdulillah, kami jadi lebih semangat. Kalau nanti kompos kami sudah jadi, InsyaAllah akan kami pasarkan. Terima kasih PT Timah telah menyelenggarakan kegiatan ini, dan ini sangat bermanfaat,” katanya.
Selain itu, Helda juga mengajak masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah dan mendukung gerakan bank sampah yang sudah berjalan di lingkungan mereka. Ia menjelaskan bahwa warga bisa menabung sampah setiap hari Sabtu dan hasil tabungan akan dikumpulkan selama setahun untuk kemudian diuangkan.
“Kami memilah sampah seperti botol – botol plastik, kami bersihkan kami cuci lagi hingga bersih. Dan kami juga memilah sisa – sisa limbah rumah tangga seperti sisa sayuran, nasi dan kulit buah. Warga datang menabung di bank sampah KPP Sehati, setiap hari sabtu dan uangnya dikumpul setelah satu tahun baru diambil,” ujar Wakil Ketua KPP Sehati ini.
Peserta lainnya, Suryana, mengaku mendapat banyak ilmu baru dalam pelatihan ini. Ia mengatakan bahwa mereka kini lebih memahami proses pembuatan kompos, terutama bagaimana mengurangi bau tidak sedap selama proses fermentasi.
“Kami jadi lebih paham cara membuat kompos, terutama cara mengurangi bau busuk. Semoga kami bisa lebih kompak menjaga lingkungan agar tetap bersih,” katanya.
Melalui program ini, PT Timah berharap dapat membentuk budaya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di kalangan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga. Selain itu, program ini juga diarahkan untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan limbah sebagai sumber pendapatan tambahan.
Langkah ini sejalan dengan komitmen PT Timah dalam mendukung pengelolaan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan, khususnya di wilayah operasional perusahaan. Dengan memberdayakan kelompok masyarakat lokal seperti KPP Sehati, PT Timah ingin mendorong terciptanya komunitas yang sadar lingkungan dan mandiri secara ekonomi. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)