KBOBABEL.COM (BANGKA BARAT) – Bukti nyata bahwa semangat berbagi tak terkendala oleh situasi anggaran, ditunjukkan Pondok Pesantren Darul Ulum An Naml Kelapa. Di tengah himbauan efisiensi anggaran pemerintah, pesantren ini justru menggelar bakti sosial besar-besaran bertajuk “Tasyakur Khotmil Qur’an, Tasyakuran Khotmil Yanbu’a, Sunatan Massal, dan Aqiqah Massal” pada Sabtu (14/6/2025). Acara yang dihadiri ratusan warga ini tak hanya meriah, tetapi juga membuktikan kekurangan bukan penghalang untuk berbuat baik. Senin (16/6/2025)
Kegiatan yang terbuka untuk umum dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan seperti Pejabat Sementara (Plt.) Asisten 1 Kabag Kesra Pemkab Bangka Barat, perwakilan Kemenag Bangka Barat, serta para kepala sekolah, camat, dan lurah setempat, ini menyajikan tiga agenda utama:
1. Tasyakur Khotmil Qur’an & Tasyakuran Khotmil Yanbu’a: Syukuran atas khatam Al-Qur’an dan penguasaan ilmu baca Al-Qur’an (Yanbu’a) oleh para santri.
2. Sunatan Massal Gratis: Khitanan massal bagi anak-anak.
3. Aqiqah Massal: Penyembelihan dan pembagian daging kambing/sapi secara massal.
Pimpinan Pesantren, Ustadz Syaifudin Zuhri, menjelaskan acara ini bertujuan ganda.
“Ini merupakan syukuran atas khatamnya Al-Qur’an para santri kami, sekaligus pengenalan kepada masyarakat bahwa pesantren hadir memberikan dampak positif,” ujarnya penuh semangat.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi sarana memperkenalkan pesantren sebagai lembaga yang menarik bagi masyarakat yang ingin mendalami dan mengimami Al-Qur’an.
Lebih lanjut, Ustadz Syaifudin menekankan bakti sosial sunatan dan aqiqah massal adalah wujud konkret kontribusi pesantren.
“Alhamdulillah, ini yang pertama kami selenggarakan dan antusias warga sangat tinggi sekali,” tambahnya.
Antusiasme masyarakat menjadi cerita utama yang menghangatkan acara. Jumlah peserta dan dukungan warga jauh melampaui prediksi panitia:
1. Sunatan Massal: Target awal 20 anak, terlampaui menjadi 28 anak. Orang tua terlihat bahagia dan lega bisa menyunatkan anaknya secara gratis dan terjangkau. Banyak yang mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan ini.
2. Aqiqah Massal: Rencana penyembelihan 6 ekor kambing, membengkak menjadi 8 ekor berkat sumbangan tambahan dari masyarakat yang tergerak.
3. Kehadiran Masyarakat: Panitia menyediakan 500 kursi, namun jumlah warga yang hadir jauh melebihi kapasitas, membuat kursi tidak mencukupi. Suasana dipadati warga yang ingin menyaksikan dan mengambil bagian dalam acara syukuran dan bakti sosial.
“Kami benar-benar tidak menyangka antusiasme masyarakat setinggi ini,” ujar Ustadz Syaifudin Zuhri dengan nada haru dan penuh syukur. “Ini adalah bukti nyata dukungan dan efek positif yang diberikan masyarakat terhadap pesantren kami. Alhamdulillah.”
Suasana kebahagiaan terpancar jelas dari wajah para orang tua wali santri dan warga yang anaknya mengikuti sunatan massal. Mereka tidak hanya senang dengan kegiatan bakti sosial yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga terkesan dengan peran serta dan citra positif pesantren.
“Acara seperti ini sangat membantu kami, apalagi sunatannya gratis. Saya sangat senang dan berterima kasih pada pesantren,” ujar salah satu orang tua peserta sunatan.
Beberapa orang tua yang hadir bahkan menyatakan ketertarikannya untuk memasukkan anaknya ke Pesantren Darul Ulum An Naml, melihat langsung komitmen dan manfaat yang diberikan lembaga tersebut bagi masyarakat.
Menyambut potensi minat baru ini, Ustadz Syaifudin Zuhri menegaskan kesiapan pesantren.
“Alhamdulillah, izin operasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama Pusat telah kami miliki,” tutupnya dengan tegas.
“Dengan legalitas ini, Pesantren Darul Ulum An Naml siap secara hukum negara dan nilai spiritual Islam berbasis Al-Qur’an, menjadi wadah mendidik generasi penerus yang bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.” Pesan penutup ini semakin mengukuhkan posisi pesantren sebagai lembaga pendidikan yang kredibel dan berperan aktif dalam masyarakat. (Publisher: KBO Babel)