KBOBABEL.COM (JAKARTA) — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memimpin pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi. Dalam forum internasional Forbes Global CEO Conference 2025 di The St. Regis Jakarta, Rabu (15/10/2025), Prabowo tampil tegas di hadapan ratusan pemimpin bisnis dunia. Jum’at (17/10/2025)
Tanpa basa-basi, Prabowo memulai pidatonya dengan pernyataan keras yang langsung disambut tepuk tangan panjang peserta forum.
“Korupsi adalah kanker stadium empat!” ujarnya lantang, menandai sikap tanpa kompromi terhadap praktik korupsi di Indonesia.
Tolak Proyek Keluarga, Titik
Dalam sesi dialog bersama Chairman Forbes Media, Steve Forbes, Prabowo mengungkap kisah pribadinya saat pertama kali menjabat Menteri Pertahanan pada era Presiden Joko Widodo.
Ia mengumpulkan seluruh keluarga besarnya untuk memberi peringatan keras agar tidak memanfaatkan jabatannya.
“Saya bilang langsung: saya Menteri Pertahanan, tidak ada satu pun dari kalian yang boleh menemui saya untuk proyek pertahanan. Titik!” tegasnya.
Namun, godaan datang juga. Prabowo menuturkan salah satu keponakannya pernah datang membawa proposal proyek yang berkaitan dengan pertahanan. Tanpa ragu, ia menolak permintaan itu.
“Kamu tidak pernah terlibat di bidang pertahanan, kamu tidak mengerti itu. Jadi tidak. Cari bisnis lain!” ujar Prabowo.
Sikap tegasnya membuat sang keponakan sempat marah dan menjauh selama berbulan-bulan. Tapi bagi Prabowo, itu adalah risiko moral yang harus ditanggung oleh seorang pemimpin yang ingin menegakkan integritas.
“Anda harus memberi contoh. Tidak mudah, tapi harus dilakukan. Pemimpin harus bersih dulu sebelum menuntut yang lain bersih,” katanya tegas.
Korupsi, Penyakit yang Harus Dibasmi
Prabowo kemudian menggambarkan korupsi sebagai penyakit sosial paling mematikan yang bisa menghancurkan bangsa dari dalam.
“Jika dibiarkan, korupsi akan menghancurkan bangsa dan rezim. Saya bertekad memberantasnya sampai akar,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintahan yang dipimpinnya saat ini menaruh perhatian besar pada pemberantasan korupsi bukan hanya dalam retorika, tetapi lewat langkah konkret sejak awal masa jabatan.
Bongkar Tambang dan Sawit Ilegal
Dalam forum tersebut, Prabowo juga memaparkan hasil operasi besar-besaran untuk menyelamatkan aset negara dari mafia sumber daya alam. Ia mencontohkan keberhasilan operasi terencana di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang berhasil menghentikan penyelundupan tambang timah ilegal bernilai miliaran dolar.
“Kami kerahkan kapal perang, helikopter, hingga drone. Semua jalur keluar-masuk kami blokade. Hasilnya, lebih dari dua miliar dolar aset negara terselamatkan,” ungkapnya.
Selain tambang, pemerintah juga menindak tegas praktik perkebunan sawit ilegal yang luasnya mencapai 5 juta hektare di berbagai daerah.
“Saya perintahkan Jaksa Agung dan BPK untuk menyelidiki. Siapa pun yang melanggar hukum, konsesinya kami cabut!” katanya menegaskan.
Tegakkan Hukum Tanpa Pandang Bulu
Prabowo menyampaikan bahwa keberhasilan Indonesia di masa depan hanya bisa dicapai jika hukum ditegakkan secara adil tanpa pandang bulu.
“Hukum adalah hukum. Tidak ada yang kebal! Tidak ada yang boleh bersembunyi di balik jabatan atau koneksi,” tegasnya.
Ia menekankan, pemerintah harus dihormati bukan karena ditakuti, melainkan karena menegakkan aturan dengan benar.
“Kami memulihkan aset negara dan menegakkan wibawa bangsa. Pemerintah Indonesia harus dihormati oleh semua pihak,” ujarnya.
Visi Pemerintahan Bersih
Langkah tegas Prabowo menolak proyek keluarganya sendiri kini menjadi simbol kuat arah pemerintahan bersih dan transparan yang tengah ia bangun.
Sikap itu sekaligus menjadi peringatan bagi seluruh pejabat dan pengusaha agar tidak mencoba-coba bermain di wilayah abu-abu.
Prabowo juga menegaskan bahwa transformasi birokrasi dan reformasi tata kelola keuangan negara harus berjalan bersamaan dengan moralitas pemimpin.
“Reformasi bukan hanya soal sistem, tapi juga tentang hati dan tanggung jawab. Kalau pemimpinnya bersih, bawahannya akan malu untuk kotor,” katanya.
Dengan gaya bicara lugas dan kepemimpinan yang tegas, Prabowo menutup pidatonya dengan pesan sederhana namun bermakna dalam:
“Saya tidak ingin anak cucu saya hidup di negara yang dikendalikan koruptor. Selama saya memimpin, korupsi tidak akan dibiarkan berakar di republik ini.”
Sikap berani Presiden Prabowo dalam menolak proyek keluarga dan membongkar mafia sumber daya alam membuat forum internasional itu memberikan apresiasi luar biasa. Banyak peserta memuji ketegasan Indonesia di bawah kepemimpinannya sebagai contoh nyata komitmen antikorupsi di Asia. (Sumber : Radarjakarta.id, Editor : KBO Babel)













