KBOBABEL.COM (BANGKA) — Warga pesisir Pantai Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria pada Senin (8/9/2025) pagi. Pria tersebut diketahui meninggal dunia usai sebelumnya menjaring ikan di perairan pantai tersebut pada malam sebelumnya, Minggu (7/9/2025).
Video penemuan mayat itu sempat beredar luas di media sosial. Dalam rekaman terlihat tubuh korban yang tergeletak di tepi pantai dengan mengenakan baju berwarna abu-abu gelap dan celana pendek. Di samping jenazah, tampak seorang pria berbaju putih menangis terisak sambil ditenangkan oleh perekam video.
“Sabar bang, sabar,” ucap suara dalam rekaman yang berusaha menenangkan kerabat korban.
Video lain juga memperlihatkan proses evakuasi korban. Sejumlah warga bersama relawan tampak bahu-membahu memasukkan jasad pria tersebut ke dalam kantong mayat berwarna hitam sebelum akhirnya dibawa keluar dari lokasi penemuan.
Kapolsek Merawang, Iptu Muhammad Ryan Nofiandy, saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia mengatakan pihak kepolisian telah menerima laporan dari masyarakat terkait penemuan mayat di pesisir pantai Air Anyir.
“Sudah, lagi memastikan titik tenggelamnya,” kata Iptu Ryan singkat saat dihubungi.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban adalah seorang pria berusia sekitar 50-an tahun. Pada Minggu malam, korban pergi ke pantai untuk menjaring ikan. Namun hingga keesokan harinya ia tidak kunjung kembali, hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di tepi pantai.
Proses evakuasi korban dilakukan oleh warga setempat dengan dibantu relawan. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Bukit Merapin, Kota Pangkalpinang, untuk disemayamkan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti kematian korban. Polisi bersama warga masih berupaya memastikan lokasi tempat korban diduga tenggelam saat menjaring ikan. Namun dugaan sementara, korban mengalami kecelakaan saat melakukan aktivitas menangkap ikan di perairan pantai tersebut.
Peristiwa ini menjadi perhatian warga sekitar karena pantai Air Anyir dikenal sebagai salah satu lokasi nelayan dan warga mencari ikan dengan cara tradisional. Aktivitas menjaring ikan kerap dilakukan pada malam hari hingga dini hari. Meski demikian, faktor keselamatan sering kali diabaikan, terutama jika dilakukan seorang diri.
Sejumlah warga yang ikut mengevakuasi korban mengaku prihatin atas musibah ini. Mereka berharap ke depan para nelayan maupun warga yang mencari ikan di perairan pantai lebih berhati-hati dan menggunakan perlengkapan keselamatan.
“Kami juga kaget waktu dengar ada orang ditemukan meninggal. Padahal biasanya banyak yang menjaring di sini. Mudah-mudahan ini jadi pelajaran untuk kita semua,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah korban di Bukit Merapin. Keluarga, kerabat, dan tetangga berdatangan untuk memberikan doa serta dukungan moral. Isak tangis tidak terhindarkan ketika jenazah korban tiba di rumah duka.
Pihak kepolisian masih terus mengumpulkan keterangan saksi untuk melengkapi penyelidikan. Meski demikian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi menduga kuat peristiwa ini murni akibat kecelakaan saat melaut.
Kapolsek Merawang kembali mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas di laut, khususnya pada malam hari. “Kami imbau agar masyarakat selalu memperhatikan faktor keselamatan, jangan sendiri, gunakan perlengkapan, dan jika ada kejadian segera laporkan,” tegasnya.
Peristiwa tragis ini menambah daftar kasus kecelakaan laut di Bangka yang terjadi akibat aktivitas mencari ikan. Warga pun berharap ada perhatian lebih terkait keselamatan nelayan kecil agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (Sumber : Bangkapos, Editor : KBO Babel)