KBOBABEL.COM (JAKARTA) — PLN Nusantara Power (NP), anak perusahaan dari PT PLN (Persero), tengah melakukan kajian mendalam untuk menilai kelayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Studi ini dilakukan bersama ThorCon International, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi nuklir, sebagai bagian dari upaya menyediakan energi listrik yang lebih bersih, stabil, dan ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia. Selasa (29/7/2025)
Langkah awal kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua pihak pada Kamis, 24 Juli 2025. Kajian tersebut akan menelusuri berbagai aspek penting, termasuk teknologi reaktor, keselamatan dan desain operasional, hingga analisis finansial dan skema kerja sama proyek pembangunan PLTN.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyampaikan bahwa Indonesia perlu memanfaatkan berbagai sumber energi untuk memastikan ketahanan pasokan listrik nasional. Salah satu opsi yang dinilai menjanjikan adalah tenaga nuklir, yang juga dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan sumber energi berbasis fosil.
“Kami percaya bahwa diversifikasi energi adalah kunci menuju ketahanan dan kemandirian energi nasional. Studi ini menjadi bagian dari upaya PLN NP untuk menghadirkan sumber energi rendah karbon yang andal, aman, dan berkelanjutan bagi Indonesia,” ujar Ruly dalam keterangannya.
Pemilihan wilayah Bangka Belitung sebagai lokasi studi dinilai strategis. Daerah ini dianggap memiliki potensi besar untuk pengembangan energi baru berbasis nuklir karena karakteristik geografisnya yang mendukung serta minim risiko bencana besar seperti gempa bumi.
ThorCon International juga menunjukkan antusiasmenya dalam menjalin kolaborasi ini. Direktur Utama PT ThorCon Power Indonesia, Niels Berger, menilai Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadi pelopor dalam pemanfaatan tenaga nuklir secara aman di kawasan Asia Tenggara.
“Kami melihat Indonesia sebagai negara dengan potensi besar untuk memimpin dalam pemanfaatan teknologi nuklir yang aman dan efisien. Kerja sama ini menjadi tonggak awal untuk menghadirkan solusi energi jangka panjang yang bersih dan stabil,” kata Berger.
PLN Nusantara Power selama ini dikenal sebagai pengelola utama pembangkit listrik di berbagai wilayah Indonesia dengan kapasitas terpasang mencapai lebih dari 18 ribu megawatt. Selain rencana pengembangan PLTN, PLN NP juga aktif mengembangkan pembangkit berbasis energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya, angin, dan air. Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada 2060.
Proyek ini sendiri masih berada dalam tahap studi awal, dan belum masuk ke fase pembangunan. Namun, hasil studi tersebut akan menjadi landasan penting bagi pengambilan keputusan pemerintah dan stakeholder terkait dalam beberapa tahun mendatang. Jika disetujui, ini akan menjadi PLTN pertama di Indonesia yang beroperasi secara komersial.
Dengan meningkatnya kebutuhan listrik nasional dan tekanan global untuk mengurangi emisi karbon, penggunaan energi nuklir mulai kembali dilirik sebagai alternatif strategis. Namun demikian, pembangunan PLTN juga memerlukan kesiapan teknologi, regulasi yang ketat, serta penerimaan masyarakat.
PLN dan ThorCon akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait lainnya guna memastikan setiap tahapan dilakukan sesuai standar keselamatan dan lingkungan yang berlaku secara internasional. (Sumber: Tempo, Editor: KBO Babel)