KBOBABEL.COM (Jakarta) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) yang diduga merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah. Salah satu saksi dalam perkara ini, Lisa Mariana, telah rampung menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, pada Jumat (22/8/2025). Sabtu (23/8/2025)
Usai pemeriksaan, Lisa mengakui adanya aliran dana yang diterimanya. Ia menyebut dana itu digunakan untuk keperluan anaknya.
“Ya kan buat anak saya, benar,” ujar Lisa di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025).
Meski begitu, Lisa enggan mengungkap lebih jauh mengenai jumlah uang yang diterimanya. Menurutnya, masalah tersebut sepenuhnya ia serahkan kepada KPK.
“Saya tidak bisa sebut nominalnya ya,” katanya.
Lisa menegaskan dirinya bersikap kooperatif selama pemeriksaan berlangsung. Ia juga bersyukur rangkaian pemeriksaan oleh penyidik KPK berjalan lancar tanpa hambatan.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar,” tuturnya.
Dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB ini, KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka adalah mantan Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi; pimpinan Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Widi Hartono (WH); serta tiga pihak swasta, yakni Ikin Asikin Dulmanan (IAD), Suhendrik (S), dan Sophan Jaya Kusuma (RSJK).
Kelimanya diduga melakukan penyalahgunaan kewenangan dalam pengadaan iklan di Bank BJB yang mengakibatkan kerugian negara hingga Rp 222 miliar. Uang tersebut diduga digunakan sebagai dana pemenuhan kebutuhan non-budgeter.
KPK menjelaskan bahwa praktik korupsi ini terjadi saat RK masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Meski demikian, hingga kini KPK belum memberikan keterangan apakah ada keterlibatan pihak lain di luar lima tersangka yang sudah diumumkan.
(Sumber: Detikcom, Editor: KBO Babel)
