Hutan Kota Mentok, PT Timah Wujudkan Pelestarian Flora Fauna Endemik dan Konservasi Alam

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (BANGKA BARAT) – Dengan suasana asri dan rimbun pepohonan yang menjulang tinggi, Hutan Kota Mentok di Kabupaten Bangka Barat menjadi salah satu ruang terbuka hijau yang memikat perhatian. Kawasan konservasi ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga habitat alami bagi beragam flora dan fauna endemik Pulau Bangka. Selasa (27/5/2025)

Dikelola oleh PT Timah, Hutan Kota Mentok merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam menjaga keseimbangan ekosistem melalui pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan dengan perlindungan terhadap flora dan fauna endemik sekaligus memberikan manfaat edukatif dan rekreatif bagi masyarakat sekitar.

banner 336x280

“Hutan Kota Mentok adalah salah satu wujud nyata komitmen PT Timah dalam melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, salah satunya menjaga keanekaragaman hayati lokal sekaligus memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat,” ujar Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan.

Hutan Kota Mentok yang memiliki luas 5,6 hektar ini menjadi rumah bagi berbagai jenis tumbuhan dan satwa khas Bangka. Berdasarkan pemantauan tahun 2024, terdapat berbagai spesies flora seperti laban (Vitex pinnata), medang (Litsea elliptica), pelempang (Adinandra dumosa), gaharu (Alstonia scholaris), ketapang (Terminalia catappa), akasia daun kecil (Acacia auriculiformis), serta pelawan merah (Tristaniopsis merguensis) dengan total 100 individu pohon.

Fauna yang menghuni kawasan ini juga sangat beragam, meliputi 21 spesies seperti burungmadu kelapa (Anthreptes malacensis), burungmadu sriganti (Cyniris jugularis), elang bondol (Haliastur indus), cekakak sungai (Butorides striata), layang-layang batu (Hirundo tahitica), dan kirik-kirik biru (Merops viridis). Di antara fauna lainnya terdapat rusa sambar (Rusa unicolor), pelatuk merah, dan beberapa spesies ikan seperti ikan bebeuw (Sundadanio gargula), tempalak igik labu (Parosphromenus juelinae), tempalak punggor (Betta schalerii), hingga tempalak gambut.

Upaya ini tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem lokal, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar langsung tentang keanekaragaman hayati.

Selain sebagai kawasan konservasi, Hutan Kota Mentok juga dimanfaatkan sebagai tempat edukasi lingkungan dan rekreasi. Masyarakat, khususnya pelajar, dapat mengunjungi kawasan ini untuk mempelajari pentingnya pelestarian lingkungan. PT Timah juga menyediakan fasilitas pendukung seperti jalur interpretatif dan papan informasi edukatif.

“Menjaga lingkungan bukan hanya soal tanggung jawab, tapi juga investasi jangka panjang untuk generasi mendatang. Hutan Kota Mentok adalah salah satu langkah nyata perusahaan dalam mewujudkan hal itu,” tambah Anggi Siahaan.

Melalui kegiatan seperti penanaman pohon endemik, pengendalian spesies invasif, serta perawatan rutin kawasan, PT Timah berupaya memastikan keberlanjutan fungsi ekosistem Hutan Kota Mentok.

Hutan Kota Mentok tidak hanya menjadi simbol komitmen PT Timah terhadap kelestarian lingkungan, tetapi juga bagian dari investasi sosial yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga alam.

Dengan keberadaan Hutan Kota Mentok, PT Timah berharap masyarakat semakin peduli terhadap upaya konservasi dan mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah operasional perusahaan.

“Dengan menjaga keberadaan flora dan fauna ini, PT Timah turut berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem setempat,” pungkas Anggi.

Sebagai kawasan yang memiliki nilai ekologis dan edukatif tinggi, Hutan Kota Mentok menjadi bukti nyata bahwa upaya pelestarian lingkungan dapat berjalan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka hijau. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *